IntipSeleb – Kasus pramugari yang bermasalah bukan hanya terjadi di Indonesia saja, namun di beberapa negara lain pun sering terjadi kasus serupa dalam penerbangan. Pada bulan November lalu, Will.I.Am mendapatkan perlakuan buruk ketika akan terbang ke Sydney, Australia.
Dilansir dari Refinery pada 12 Desember 2019, anggota Black Eye Peas itu mengatakan adanya diskriminasi di maskapai Qantas. Hal itu pun ia ungkapkan di akun Twitter miliknya dan berhasil mencuri perhatian.
Bermasalah Dengan Pramugari
Sumber foto: nbcnews.com
William Adams atau nama asli Will I Am saat itu sedang mengadakan tur konser di Australia dan ia harus terbang dari Brisbane ke Sydney. Menurut Will, ketika terbang bersama Maskapai Qantas, ia dan timnya mendapatkan pramugari yang terlalu agresif.
“Aku minta maaf untuk mengatakan bahwa aku dan kelompokku telah mengalami layanan yang lebih buruk karena pramugari yang terlalu agresif,” ujar Will.
Saat itu, pramugari meminta petugas polisi federal untuk menemui Will di gerbang sesaat setelah mereka mendarat. Pemanggilan polisi dilakukan karena Will tidak mematuhi aturan yang harus diperhatikan oleh penumpang pesawat.
Rapper Amerika itu dikatakan tidak langsung menyimpan laptopnya sebelum pesawat mendarat padahal pengumuman telah berdering. Tidak terima dengan perlakuan pramugari, Will membela bahwa ia tidak mendengar pengumuman karena sedang memakai headset peredam suara.
Kekesalan di Unggah Ke Twitter
Kesal diperlakukan seperti itu, Will pun akhirnya membuat cuitan di Twitter dengan mencantumkan nama lengkap si pramugari dan menambahkan tagar #racistflightattendant. Dalam sebuah unggahan, rapper The Black Eyed Peas itu juga mengatakan bahwa pramugari bersikap rasis dan mengarahkan frustasinya hanya pada orang-orang berkulit seperti Will.
Sontak saja cuitan itu menjadi ramai dan beberapa pengikutnya pun mulai terlihat membanjiri kolom komentar. “Tapi sobat, mengapa tidak pergi saja melalui proses pengaduan biasa? Apakah kamu memahami intimidasi dan pelecehan yang kamu lakukan terhadap wanita ini?” komentar salah satu pengikut.
Will menjawab pertanyaan pengikutnya dengan mengatakan bahwa itu adalah cara yang pantas. Ia juga yakin bahwa dengan protes di media sosial, protesnya akan didengar ketimbang lewat layanan pengaduan.
Tanggapan Petinggi Qantas
Sumber foto: dailymail.co.uk
Setelah Will membuat cuitan itu dan ramai diperbincangkan oleh publik, Qantas Airways pun membuat sebuah pernyataan. Menurut mereka, itu hanyalah insiden kesalahpahaman ketika Will menggunakan headset peredam suara. Mereka juga menolak bahwa ada isu rasisme di Qantas Airways.
“Kami sepenuhnya menolak pernyataan yang ada hubungannya dengan ras," ujar maskapai itu dilansir dari NBC News. Maskapai itu juga siap mendukung pramugari jika akan menuntut Will.I.Am karena cuitan Twitternya.