img_title
Foto : Colors TV

Neeti terus berlari ke arahnya, air mata mengalir di pipinya. Ketika Neeti akhirnya berhasil mengejar Parineet, ia terengah-engah, berusaha keras untuk membentuk kata-kata yang dapat mengungkapkan penyesalan dan sayangnya.

Dengan suara bergetar, Neeti mencurahkan isi hatinya, mengungkapkan betapa berartinya Parineet baginya dan betapa salahnya dia telah melepasnya pergi.

Pikiran Neeti berkecamuk dengan campuran rasa takut dan tekad yang kuat saat ia berjalan menuju tempat persembunyian dari Bebe. Dia tahu bahwa dia harus bertindak cepat untuk menyelamatkan Parineet dari bahaya yang akan datang.

Sementara itu, di bagian kota yang berbeda, Manvi dan Kavya dengan hati-hati menjalankan rencana mereka untuk menculik Pratiksha. Mereka tahu bahwa taruhannya sangat besar, karena tindakan Pratiksha mengancam untuk menghancurkan kebahagiaan orang yang mereka cintai.

Air mata Pratiksha mengalir di wajahnya saat ia mengakui rasa sakit yang telah ia sebabkan dan cinta yang telah ia abaikan. Dengan tekad yang baru, ia memeluk Manvi dan Kavya, berterima kasih dan bersumpah untuk menebus kesalahannya.

Sementara itu, kelegaan Neeti sangat luar biasa, tetapi dia tahu bahwa pertempuran belum berakhir. Ketika ia mengabaikan kehadiran Bebe, ia bersumpah pada dirinya sendiri bahwa ia akan melakukan apa pun untuk melindungi Parineet.

Ketika kata-kata manipulatif Bebe bergaung di telinga Neeti, keraguan dan konflik mengganggu hati nuraninya. Argumen Bebe yang meyakinkan, mengeksploitasi ketakutan dan rasa tidak aman di dalam dirinya.

Topik Terkait