Ashwatthama berpihak pada Kurawa, tapi usahanya untuk memenuhi keinginan terakhir Duryodhana berujung pada kematian salah sasaran putra-putra Draupadi. Kemudian, ia juga mengarahkan Brahmastra ke anak Abhimanyu yang belum lahir.
Murka dengan aksi ini, Krishna mengutuk Ashwatthama dengan keabadian, kemiskinan, dan luka bernanah, nasib yang lebih buruk dari kematian, yang akan berlangsung hingga akhir zaman.
Mengetahui kisah masa lalu Ashwatthama akan memberikan konteks yang lebih dalam pada perannya dalam narasi futuristik film Kalki 2898 AD.
Kalki dan Koneksinya dengan Vishnu
Dilansir dari Masala! pada Minggu, 30 Juni 2024, kitab suci Hindu menyebutkan bahwa Kalki, avatar kesepuluh dan terakhir dari Vishnu yang dinubuatkan, menawarkan secercah harapan di tengah kegelapan Kali Yuga, era saat ini.
Era ini ditandai dengan kemerosotan moral, kekacauan, dan memudarnya dharma (kebenaran). Kedatangan Kalki menandakan berakhirnya Kali Yuga dan dimulainya Satya Yuga, zaman keemasan penuh kebenaran dan keadilan.
Digambarkan sebagai pejuang kuat yang menunggangi kuda putih dan membawa pedang berapi, ia bertindak sebagai penghancur kejahatan, membersihkan dunia, dan mengembalikan kebenaran.
