img_title
Foto : Istimewa

Kemakmuran di Hastinapura semakin berlimpah setelah Yudistira dinobatkan menjadi putra mahkota. Widura yakin Sangkuni punya rencana untuk mengacaukan kedamaian hastinapura selama dia masih ada di sana. Duryodhana, Durshasana dan Shangkuni berencana mengirim Pandawa ke Warnabrata.

Shangkuni menyarankan Drushasana untuk terus mengacaukan Bhisma agar terbakar amarah. Gandhari kaget saat mengetahui bahwa Duryodhana ingin Putri Durshyala menikahi Jayadrata, Raja Sindhu. Bhisma, Widura, dan Yudhistira menolak Duryodhana k melakukan pernikahan, karena Jayadrata adalah raja negara saingan mereka. Namun, Duryodhana tetap bertekad akan menikahkannya dengan alasan tidak mau pernikahan adiknya didasarkan dari politik.

Shangkuni menghina Bhisma yang tidak pernah menikah mana mungkin tahu tentang hal ini. Yudhistira menyarankan Bisma untuk menunjuk Duryodhana menjadi putra mahkota yang baru, karena ia takut kemarahan Bhisma membuat Duryodhana semakin berulah untuk menciptakan permusuhan dengan bersekutu dari kerajaan lawan. Bisma pun memberitahukan bahwa perjuangannya untuk mendapatkan Raja yang tepat untuk Hastinapura, maka ia tidak bisa memberikannya pada Duryodhana.

Shangkuni menjadi senang mengetahui tentang keberhasilan rencananya melawan Pandawa. Dia memberitahu Duryodhana tentang rencananya melawan Kunti agar pergi ke Warnabrata. Purochan memberitahu Kunti bahwa ia ingin Pandawa untuk melakukan puja di kuil Siwa dan memberitahu tentang keadaan Warnabrata.

Yudhistira memberitahu Purochan bahwa mereka akan melakukan perjalanan ke Warnabrata. Purochan memberitahu Shangkuni tentang hal yang sama. Kunti yang mempertanyakan tentang keputusan Yudistira. Yudistira memberitahu bahwa dia sedang menguji kebaikan Hastinapura dan Belajar dari sana. Widura memperingatkan Yudhistira tentang konspirasi yang dilakukan Duryodhana. Duryodhana memberitahu Karna tentang rencananya untuk membunuh para Pandawa.

Karna terkejut saat mengetahui rencana Duryodhana untuk membunuh para Pandawa. Karna memberitahu bahwa dengan melenyapkan mereka dengan cara seperti itu berarti bukan pahlawan namun penjahat.

Duryodhana berpura-pura marah pada Durshasana di depan Karna, dan memintanya untuk memberi tahu Purochan bahwa rencana itu dilarang. Duryodhana memprovokasi Karna melawan Pandawa untuk keberhasilan rencananya.

Topik Terkait