img_title
Foto : Instagram/ @ebitlew

IntipSelebUstaz Ebit Lew secara tegas membantah tuduhan yang disampaikan oleh Mondy Tatto dalam video di kanal YouTube channel CapriceOriginalFilms. Dalam video itu, Mondy mengaku dipegang hingga mau dicium oleh sang ustaz.

Ustaz Ebit Lew pun telah membuat laporan polisi terkait tuduhan tersebut. Seperti apa keterangan yang disampaikan oleh Ustaz Ebit Lew? Yuk intip di bawah ini.

Laporkan Mondy Tatto

Instagram/ @ebitlew
Foto : Instagram/ @ebitlew

TikToker Mondy Tatto telah membuat pernyataan kontroversial dengan mengklaim bahwa dia mengalami pelecehan dari seorang ustaz Malaysia bernama Ustaz Ebit Lew. Wanita yang memiliki tato dan tindikan di tubuhnya ini mengungkapkan pengalaman tersebut dalam sebuah video podcast di saluran YouTube CapriceOriginalFilms.

Ustaz Ebit Lew pun membantah tudingan tersebut dan melaporkan Mondy Tatto ke polisi atas tuduhan fitnah. Melalui unggahan di Instagram pribadinya, Ustaz Ebit Lew menunjukkan bahwa dia telah melaporkan kasus ini ke polisi.

Bismillah. Baru sampai dari Jeddah 12 malam tadi terus ke Balai Polis buat report mengenai fitnah-fitnah melampau yang langsung tidak berasas ke atas saya. Saya serahkan pihak polis untuk mengambil tindakan. Saya juga telah menyerahkan kepada pihak peguam saya untuk tindakan selanjutnya,” tulis Ustaz Ebit Lew yang dikutip dari Instagram @ebitlew.

Mengaku Dilecehkan

Instagram/ @mondyy_tatto28
Foto : Instagram/ @mondyy_tatto28

Dalam video, Mondy mengklaim bahwa Ustaz Ebit Lew telah mencoba menyentuhnya secara tidak pantas sejak pertama kali mereka bertemu. Dia juga mengungkap bahwa Ustaz Ebit mencoba mengelus pipinya dengan alasan ingin memuji tato di wajahnya.

Malam itu aku duduk dan tidur karena ngantuk. (Tiba-tiba disuruh) bangun. (Ustaz Ebit Lew puji) kamu cantik sekali ya. Aku kan ada tato yang ini (pipi). Tato kamu cantik, mengusap pipi dan aku langsung menghindar,” ungkap Mondy.

Mondy Tatto sangat kecewa dengan perilaku Ustaz Ebit karena dia datang ke Malaysia untuk belajar agama Islam dan berharap hidupnya akan menjadi lebih baik. Namun, dia merasa terganggu dengan perlakuan yang dia alami dari seseorang yang seharusnya menjadi panutan agamanya.

"Aku langsung berpikir dalam hati, 'Dia pandai agama, sedangkan aku bukan mahramnya. Kok dia bisa seperti itu?'. Aku takut. Aku jauh-jauh dari Indonesia ke Malaysia ingin belajar agama, ingin pandai. Kenapa dia melakukan seperti itu. Kan gila. Di luar batas," katanya.

Memang dia baik. Tapi ketika di dalam mobil, di dalam kereta, dia mau cium aku, pegang tangan aku, usap-usap pipiku. Itu baru hari pertama, bagaimana hari ke depannya selama aku di Malaysia. Aku nggak tau apa yang akan dia lakukan nanti kan," pungkasnya.

Topik Terkait