"Saat aku muda, aku menderita asma karena alergi mite (reaksi alergi karena serangga kecil yang hidup dalam debu rumah). Saat itu, perawatan paling efektif untuk asma adalah menyuntikkan steroid ke dalam tubuh. Dan efeknya besar terhadap tubuhku yang sedang dalam masa puber saat itu. Tulang dan ototku sangat tidak sehat, dan aku tidak bisa olahraga intens. Jika terlalu banyak olahraga, tubuhku akan nyeri terluka."
Jadi dia mencoba melakukan taiji, yoga dan mencoba menguatkan tubuh serta mengatur pola makan untuk mengembalikan kondisi tubuhnya lebih bugar. Usahanya ini di tengah penyakit-penyakit yang di derita tak seberapa menyedihkan dibanding komentar negatif yang dilontarkan kepadanya.
"Aku disebut sebagai orang pemalas tanpa sebab, orang yang bahkan tidak bisa menjaga berat badan sendiri. Itu benar-benar mempengaruhiku."
Mendapat dukungan istri
Ken beruntung mengetahui bagaimana cara menghadapi kondisinya. Dengan menjalani perawatan, olahraga untuk mengurangi nyeri, dan dia merasa beruntung karena mendapat dukungan istrinya. Bahkan meski Han Wenwen ingin memiliki anak, dia tetap memberikan empati pada kondisi Ken. Saat bangun tidur dan menderita nyeri, istrinya yang berusia 24 tahun itu akan memberinya pijatan.
Ken Chu dan Han Wenwen diketahui menikah pada 2016 di Nusa Dua Bali, Indonesia. Sebagai informasi, tidak ada obat untuk menyembuhkan fibromyalgia, penyakit langka ini diobati hanya untuk mengurangi gejalanya.