Di antara luka Dokter Moumita Debnath yang tercatat dalam laporan hasil otopsi adalah trauma parah pada hidung, rahang kanan, lengan kiri, dan bahu yang menunjukkan adanya perlawanan hebat sebelum korban dilumpuhkan. Otopsi juga mencatat adanya pendarahan di paru-paru dan adanya gumpalan darah, yang menunjukkan adanya trauma fisik yang ekstrem.
Alasan Kematian Dokter Moumita Debnath
Saksi yang menyaksikan mayat tersebut mengatakan bahwa dia terbaring di podium aula seminar dalam kondisi yang sangat mengenaskan.
“Seprai biru menutupi tubuhnya dari leher hingga lutut. Kurtanya acak-acakan dan celananya hilang. Laptop, buku catatan, ponsel dan botol airnya berada di samping mayat,” kata narasumber.
Korban telah melawan serangan pelaku hingga putus asa dan perlawanan ini memberi para penyelidik bukti penting, menurut penuturan seorang perwira senior.
“Dia berusaha melawan dan menimbulkan bekas luka dan cakaran yang dalam di tangan terdakwa. Selama pemeriksaan medis, luka cakaran di tubuh Roy ini ditemukan cocok dengan sampel kulit dan darah yang dikumpulkan dari kuku jari korban,” kata perwira tersebut.