Foto : IntipSeleb/Fabbiola Irawan

IntipSelebArio Bayu merupakan salah satu pemeran dalam serial Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams yang tayang di Netflix. Bermain dalam genre science-fiction dan supranatural, ia berbincang-bincang bagaimana caranya untuk memerankan karakternya.

Menurut Ario Bayu, penting baginya soal interpretasi. Yuk, intip penuturan Ario Bayu di spesial artikel Showbiz Stories!

Pentingnya Interpretasi Sebagai Aktor

Foto : Instagram/jokoanwar

Ario Bayu menjajal serial Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams. Serial yang tercetus dari ide Joko Anwar ini memiliki tujuh episode dengan cerita yang berbeda-beda, tetapi memiliki benang merah.

Serial Nightmares and Daydreams ini mengambil genre sci-fi supranatural. Genre ini tentu merupakan angin segar di dunia sineas Indonesia.

Membintangi serial sci-fi supranatural, Ario Bayu membeberkan tantangannya. Menurutnya, sebagai seorang aktor penting untuk interpretasi cerita, naskah, dan dialog untuk tahu bagaimana cara mengekspresikannya melalui akting.

“Untuk berakting di genre Sci-Fi dan supranatural, aku rasa gini, pertama soal interpretasi. Sebagai aktor, kita harus mengerti DNA dari apa yang kita mau ekspresikan melalui cerita yang disajikan,” ujar Ario Bayu dalam jump apers serial Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams di Fairmont Jakarta, baru-baru ini.

Tekankan Kemampuan untuk Menyampaikan Pesan kepada Audiens

Foto : IntipSeleb/Fabbiola Irawan

Lebih lanjut, Ario Bayu menekankan bagaimana pentingnya menyampaikan pesan kepada audiens. Oleh karena itu, sebagai aktor, ia harus mampu menyerap dialog dan mengubahnya sebagai bagian dari emosi demi akting natural.

“Joko Anwar sudah jabarkan banyak aspek. Hal yang kita ingin sampaikan lewat dialog. Untukku, lebih soal kemampuan untuk menerima dan menyerap dialog atas apa yang kita mau kirimkan kepada audiens,” tandasnya.

“Ya, itu mungkin adalah bagian dari interpretasiku seabagai Pandji,” pungkas Ario Bayu.

Ario Bayu berperan sebagai Pandji di Joko Anwar’s Nightmares and Daydreams episode 1 berjudul Old House. Pandji dihadapi dilema sebagai sandwich generation, yakni antara merawat ibunya yang sudah pikun tua renta dan keluarganya. Singkatnya, ia malah terperangkap dalam panti jompo mewah penuh misteri yang siap menerkam siapapun yang berani menguak rahasianya.

Topik Terkait