Foto : Istimewa

IntipSelebSashya Subono Halse adalah seorang animator asal Indonesia yang saat ini bekerja untuk Weta FX. Weta XF adalah sebuah perusahaan efek visual dan animasi digital yang berbasis di Wellington, Selandia Baru. Sebagai seorang animator yang terpercaya, Sashya telah mengerjakan beberapa projek besar dalam empat tahun terakhir selama bekerja di Weta FX. Beberapa projek yang pernah ia kerjakan adalah "Avatar: The Way of Water," serial Marvel "She-Hulk: Attorney at Law," dan "Hawkeye," dan yang paling terakhir adalah "Kingdom of the Planet of the Apes". Dimana film ini dirilis pada 8 Mei 2024 dan menjadi film keempat dalam versi reboot, namun jika dilihat dari rentetannya, film ini menjadi serial kesepuluh dalam serial “Planet of The Apes”.

Sashya sendiri menjadi salah satu animator Indonesia yang dipercaya menjadi bagian dalam pembuatan film ini. Keahlian yang ia miliki bernama Matchmoving dan animasi gerak wajah. Dimana peran nya adalah menciptakan elemen-elemen penting dalam komputer agar karakter yang dihasilkan terlihat realistis serta menghidupkan ekspresi wajah karakter digital.

Menurut Fratarcangeli, Animasi wajah adalah proses gerak pada model tiga dimensi yang dibuat secara realistis serupa dengan wajah manusia dengan menampilkan berbagai macam emosi atau mimik pada suatu karakter agar telihat semirip mungkin dengan karakter aslinya. Dikutip dari jurnal yang ditulis oleh Gunanto, Hariardi, dan Yuniarno, pada tahun 2016, untuk menghasilkan proses tersebut diperlukan Facial motion capture database yang merupakan data-data berisikan gerakan bentuk ekspresi wajah model atau aktor yang telah ditandai saat di tangkap oleh kamera.

Untuk ngerjain Kingdom Planet of The Apes, I think tantangannya itu yang paling utama adalah membuat kera bicara agar tidak terlihat aneh. Jadi kita harus make sure apa yang kita dapatkan dari aktor dengan gimana cara mereka berbicara, kita tetap capture di animasinya. Walaupun kita based on performance capture” ungkap Sashya saat diwawancarai oleh pihak Intipseleb.

Menurutnya, cara bagaimana agar gerakan seekor kera terlihat se natural mungkin serta membuat penonton percaya bahwa cara berbicara kera seperti itu adalah suatu hal yang challenging sekaligus menyenangkan. Ia mengaku juga mempelajari anatomi muka kera dalam rangka membuat pose yang meyakinkan.

Kita semua dengan mempelajari gerakan kera, Apa yang possible. Aku bersama team membedah anatomi dan mendalami muka kera untuk membuat pose-pose tersebut. Nah itu yang challenging, untuk membuat itu menjadi believable bagi penonton” jawabnya ketika ditanya tentang bagaimana cara mengenali wajah kera dengan baik.

Cari Inspirasi ke Kebun Binatang

Foto : istimewa

Saat ditanya tentang apakah ada ritual khusus yang dilakukan dalam proses pembuatan, Sashya mengaku mengunjungi kebun binatang agar bisa melihat dan mempelajari secara langsung bagaimana tingkah laku mereka. Sashya juga mengaku bahwa sebelum mengerjakan projek ini, ia telah mengerjakan film Godzilla X Kong. Dimana mereka hampir memiliki bentuk dan karakter yang sama, namun hal yang membedakannya hanya bagaimana kera memiliki singgungan yang kuat dengan manusia.

Aku suka bawa anak-anak ke Zoo yang ada di Wellington. Kebetulan mereka ada Chimpanse disini, sekalian aku bawa anak jalan-jalan. Aku duduk berjam-jam nontonin tingkah laku mereka. Mulai dari cara mereka makan, gimana mereka bergerak, dan gimana muka mereka saat bereaksi akan suatu hal. Itu semua aku videoin”, jelasnya tentang ritual khusus.

Menurutnya, research menjadi kekuatan dan hal yang paling penting sebelum memulai proyek animasi. Melalui research yang mendalam, itu akan membantunya sebagai seorang animator dalam membuat suatu karakter yang bisa dipercaya oleh para penonton. Dalam kasusnya ini adalah membuat penonton percaya bahwa kera memiliki tingkah laku yang hampir sama dengan manusia.

Sinopsis Kingdom of The Planet of The Apes

Foto : istimewa

Disutradarai oleh Wes Ball, ia memberikan sentuhan baru ke dalam film epik waralaba Planet of The Apes ini. Bercerita tentang generasi di masa depan tepat setelah pemerintahan Caesar berjalan. Di mana saat ini kera adalah spesias yang lebih dominan dan mampu hidup secara harmonis. Manusia yang sebelumnya menjadi spesies utama dalam roda kehidupan, kini harus tersingkir dan terpaksa hidup dalam bayang-bayang kawanan kera.

Saat pemimpin kera di era baru yang terkenal akan kekejamannya sedang membangun kerajaan yang baru, seekor kera muda melakukan sebuah perjalanan mengerikan yang akan membuat ia mempertanyakan hal-hal tentang masa lalu. Dari perjalanan dan pemikiran tersebut, seekor kera muda itu akhirnya terpaksa membuat pilihan yang akan menentukan masa depan dua spesies, yaitu kera dan manusia.

Penulis: Roja Arraya

Topik Terkait