IntipSeleb – Kisah Nabi Sulaiman dapat menjadi ispirasi bagi anda dalam menjalani kehidupan. Nabi Sulaiman adalah Nabi yang memiliki karunia mukjizat luar biasa dari Allah SWT, ia memiliki kemampuan untuk bisa bicara dengan hewan. Tak hanya itu, ia juga mampu mengumpulkan pasukan yang terdiri dari bangsa jin, manusia hingga para burung.
Kisah Nabi Sulaiman yang akan diceritakan dalam artikel ini adalah saat kisah Nabi Sulaiman dapat menaklukan dan membuat penguasa Negeri Saba’ yakni Ratu Balqis, pindah agama ke Islam. Mari simak kisah Nabi Sulaiman lebih lengkapnya berikut ini.
Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis
Kisah Nabi Sulaiman ini dikutip dari YouTube Kisah Islami. Dikatakan bahwa kisah Nabi Sulaiman ini telah diceritakan di dalam Al-Quran Surah An-Naml ayat 16 - 44. Kisah Nabi Sulaiman ini adalah saat Nabi Sulaiman berhasil menundukkan penguasa Negeri Saba', yakni Ratu Balqis.
Nabi Sulaiman berhasil meyakinkan Ratu Balqis dan para rakyatnya yang menyembah matahari, pada akhirnya mempercayai keberadaan Allah SWT. Apa yang berhasil Nabi Sulaiman lakukan itu tak lepas dari atas segala kekuasaan yang dimilikinya serta izin dari Allah SWT.
Nabi Sulaiman adalah anak dari Nabi Daud AS, dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman mewarisi kerjaan sang Ayah serta mendapatkan gelar kenabiannya. Nabi Sulaiman memiliki mukzizat luar biasa yang dikaruniai oleh Allah SWT, beliau bisa berbicara dengan hewan. Seperti yang tertera pada Surah An-Naml ayat 17 yang menyebutkan bahwa Nabi Sulaiman berkuasa dan mampu mengumpulkan bala tentara jin, manusia hingga para burung.
وَحُشِرَ لِسُلَيْمٰنَ جُنُوْدُهٗ مِنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ وَالطَّيْرِ فَهُمْ يُوْزَعُوْنَ
“Dan untuk Sulaiman dikumpulkan bala tentaranya dari jin, manusia dan burung, lalu mereka berbaris dengan tertib.”
Suatu hari Nabi Sulaiman dan para tentaranya melakukan perjalanan hingga sampai di lembah yang terdapat bayak semut kecil. Tak ada satupun dari pasukan Nabi Sulaiman yang menyadari kumpulan para semut itu kecuali Nabi Sulaiman.
"Wahai semut-semut, masuk lah kalian masuk ke sarang agar kalian tidak terinjak oleh Nabi Sulaiman, ayo cepat lari," kata Ratu semut kepada semut-semut lainnya.
Nabi Sulaiman yang memiliki karunia dapat mengerti ucapan para hewan, lantas tersenyum mendengar seruan Ratu semut kepada para semut-semut lainnya. Beliau lantas menghentikan langkah dan menunggu kawanan semut itu untuk menyingkir dan masuk ke dalam sarangnya.
Kemudian, sebelum mulai melanjutkan perjalanan, Nabi Sulaiman mengecek satu persatu pasukan tentaranya. Namun ketika sampai di kawanan burung, Nabi Sulaiman merasa ada yang kurang. Ternyata burung hud-hud tidak ada di dalam rombongan. Namun tak beberapa lama kemudian, burung hud-hud datang.
Nabi Sulaiman kemudian menanyakan kemana burung hud-hud pergi. Burung hud-hud langsung meminta maaf kepada Nabi Sulaiman. Burung hud-hud kemudian mengatakan bahwa ia ingin menyampaikan kabar terlebih dahulu sebelum Nabi Sulaiman menghukumnya.
Nabi Sulaiman pun mencoba mendengarkan kabar yang hendak disampaikan oleh burung hud-hud. Burung hud-hud menyebut bahwa tadinya tertinggal rombongan. Burung hud-hud berputar-putar mencari jalan yang tepat hingga tanpa sengaja ia sampai di negeri Saba.
Di negeri itu dipimpin oleh seorang Ratu. Namun sayangnya, Ratu tersebut beserta para penduduknya menyembah matahari, bukan kepada pemilik segala zat yakni Allah SWT.
Nabi Sulaiman bertanya lagi, apakah burung hud-hud hanya berbohong demi tidak mendapat hukuman. Lantas burung hud-hud menyebut bahwa dirinya tidak akan mungkin berani berbohong kepada Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman akhirnya mulai berpikir tentang kabar yang disampaikan oleh burung hud-hud. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk menulis sebuah surat dan meminta burung hud-hud untuk pergi ke negeri Saba sambil membawa surat yang Nabi Sulaiman tulis.
Setelah itu, Nabi Sulaiman meminta agar burung hud-hud menjatuhkan surat tersebut ke hadapan Ratu Saba lalu bersembunyi untuk memantau situasi.
Burung hud-hud langsung terbang ke negeri Saba sesuai dengan permintaan Nabi Sulaiman. Setelah menjatukan surat di depan singgasana Ratu Balqis. Namun sebelum pergi, burung hud-hud memberikan penghormatannya kepada Ratu Balqis. Hal itu membuat Ratu Saba' tersebut tercengang melihat seekor burung yang sopan dan pintar.
Ratu Balqis lantas berpikir bahwa pemilik burung hud-hud itu mungkin saja orang yang hebat. Penasaran, Ratu Balqis lantas membuka surat tersebut dan membacanya.
Nabi Sulaiman memperkenalkan dirinya sebagai utusan Allah SWT. Lantas Nabi Sulaiman menyebutkan bahwa dirinya dengar bahwa Ratu dan penduduk negeri Saba' menyembah matahari, Nabi Sulaiman pun meminta kepada Ratu Balqis untuk segera bertaubat sebelum datang kemurkaan dari Allah SWT. Jika Ratu Balqis tidak segera bertaubat, maka Nabi Sulaiman akan segera menundukkan kerajaan Saba'.
Ratu Balqis lantas segera memanggil para penasihat kerajaannya untuk menafsirkan apa maksud dari surat Nabi Sulaiman. Setelah dibaca, para penasihat kerajaan Saba' berpendapat bahwa Nabi Sulaiman mengajak untuk berperang dan meminta Ratu untuk tidak tunduk kepadanya.
Ratu Balqis pun mulai berpikir cara untuk menghadapi Sulaiman, sudah mengetahui bahwa Nabi Sulaiman memiliki pasukan dari bangsa jin, manusia hingga burung, Ratu Balqis tak ingin bergerak gegabah.
Alhasil, Ratu Balqis memerintahkan kepada prajuritnya untuk mengirimkan hadiah yang banyak kepada Nabi Sulaiman. Ini bertujuan agar Nabi Sulaiman dapat mengubah pikiran Sulaiman. Namun, begitu para prajurit memberikan perhiasan kepada Nabi Sulaiman, beliau menolaknya.
Tak ingin ada peperangan, Ratu Balqis kemudian datang langsung menghampiri Nabi Sulaiman. Namun sebelum Ratu Balqis sampai, Nabi Sulaiman sudah mempersiapkan kejutan. Ia meminta pasukannya untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis ke kerajaannya. Nabi Sulaiman pun memerintahkan untuk mengubah sedikit singgasana Ratu Balqis dan juga lantas kerjaan dengan kaca yang di bawahnya terdapat ikan-ikan.
Ketika Ratu Balqis sampai ia pun disuruh duduk di singgasana dan mulai menyadari bahwa singgasana yang ia duduki mirip dengan miliknya. Ratu Balqis semakin kagum melihat keindahan istana Nabi Sulaiman, terlebih lagi lantai kaca yang di bawahnya terdapat ikan-ikan.
Ratu Balqis bahkan sempat mengangkat sedikit roknya, namun Nabi Sulaiman menyebut bahwa Ratu Balqis tidak perlu khawatir roknya akan basah, sebab itu hanyalah batu yang terbuat dari kaca sehingga tidak akan sampai membuat pakaian Ratu Balqis basah. Ratu Balqis terpesona dan kekuasaan yang dimiliki oleh Nabi Sulaiman, ia jadi merasa bukanlah apa-apa dibanding Nabi Sulaiman.
Mulai saat itu, Ratu Balqis menyadari bahwa apa yang dilakukannya yakni menyembah matahari adalah salah. Ia lantas bertaubat dan mempercayai adanya Allah SWT.
Demikian adalah kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis. Adapun pelajaran yang dapat diambil adalah hendaknya kita tetap rendah hati atas kehebatan yang dimiliki, bersikap lemah lembut kepada semua makhluk ciptaan Allah SWT dan juga hendaknya tetap bersyukur atas segala hal yang Allah SWT berikan.
Karena dengan bersyukur itu adalah salah satu cara untuk mengingat kebesaran Allah SWT. Semoga kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Balqis ini dapat menjadi pelajaran yan bermanfaat bagi anda ke depannya.