IntipSeleb – Idul Adha menjadi salah satu hari raya besar bagi umat Islam, hari yang penuh dengan makna spiritual dan sosial. Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia memperingati momen ini dengan melaksanakan ibadah kurban sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Namun, kurban tidak hanya sebatas ritual penyembelihan hewan, lho! Kurban juga mengandung berbagai hikmah yang mendalam bagi kehidupan umat Islam.
Di bawah ini merupakan sepuluh hikmah kurban di Hari Raya Idul Adha, dari mempererat tali silaturahmi hingga menumbuhkan rasa kepedulian sosial! Yuk scroll dan simak!
10 Hikmah Berkurban di Hari Raya Idul Adha
1. Meningkatkan Ketakwaan dan Mendekatkan Diri kepada Tuhan
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah disebutkan:
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mendapatkan dirinya dalam keadaan lapang, lalu Ia tidak berkurban, maka janganlah Ia mendekat ke tempat shalat Ied kami,” (HR. Ahmad & Ibnu Majah).
Mengikuti anjuran ini, berkurban dapat mendekatkan diri dan meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Dalam Surat Al-Hajj ayat 37, Allah berfirman:
“Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu. Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin,” (QS. Al-Hajj: 37).
2. Melaksanakan Ibadah yang Disukai Allah SWT
Salah satu amalan sunnah yang paling disukai oleh Allah SWT saat Idul Adha adalah qurban.
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada amalan anak cucu Adam pada hari raya qurban yang lebih disukai Allah melebihi dari mengucurkan darah (menyembelih hewan qurban), sesungguhnya pada hari kiamat nanti hewan-hewan tersebut akan datang lengkap dengan tanduk-tanduknya, kuku-kukunya, dan bulu- bulunya. Sesungguhnya darahnya akan sampai kepada Allah sebagai qurban di manapun hewan itu disembelih sebelum darahnya sampai ke tanah, maka ikhlaskanlah menyembelihnya.” (HR. Ibn Majah dan Tirmidzi).
3. Mensyiarkan Islam melalui Kisah Nabi Ibrahim
Kurban adalah cara untuk mensyiarkan ajaran Islam, didasarkan dari perintah Allah kepada Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya.
Meskipun akhirnya Allah mengganti putranya dengan seekor domba, keteladanan ketaatan Nabi Ibrahim harus disebarkan ke seluruh umat. Hal ini dijelaskan dalam Surat Al-Hajj:
“Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)” (QS. Al-Hajj: 34).
4. Mendapatkan Pahala di Setiap Helai Bulu Hewan Kurban
Janji Allah akan pahala bagi orang yang berkurban tidak hanya sebatas niat dan pelaksanaan. Setiap tanduk, kuku, dan helai bulu hewan qurban membawa ganjaran pahala.
Dalam Hadits Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim disebutkan:
“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada Hari Raya Kurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih haiwan Kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban itu,” (HR. Al-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).
5. Mensucikan Diri dan Harta
Selain zakat, bersedekah dan berkurban dapat menjadi cara untuk mensucikan diri dan harta. Baik disadari atau tidak, mungkin ada bagian harta kita yang tidak halal.
Untuk mensucikan diri dan harta selama setahun, kita dapat bersedekah melalui daging qurban. Dalam Hadits Tirmidzi disebutkan:
“Setiap kebaikan adalah sedekah, yang berfungsi untuk mensucikan diri dan harta. Ibadah Kurban adalah amal kebaikan yang amat disukai Allah di Hari Raya Iedul Adha,” (HR. Tirmidzi).
6. Mensyiarkan dan Meningkatkan Kepedulian Sosial
Bagi yang berkurban, sebagian besar daging hewan qurban tidak akan dinikmati sendiri. Ada ketentuan berapa banyak daging yang diberikan kepada orang yang berkurban. Sisa daging qurban akan dibagikan kepada fakir miskin dan masyarakat sekitar yang membutuhkan.
7. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Ikhlas
Pandai bersyukur adalah ibadah sunnah yang harus dimiliki setiap Muslim. Akan sia-sia jika rajin beribadah tetapi sulit bersyukur dan ikhlas. Karena semua rezeki yang kita terima berasal dari Allah SWT. Segala sesuatu di bumi ini adalah milik Allah.
Sebagai umat Islam, kita harus ikhlas jika sewaktu-waktu kehilangan sesuatu yang kita miliki. Saat menerima rezeki, kita juga harus bersyukur kepada Allah SWT.
8. Melatih Kebiasaan Berzikir
Salah satu sunnah saat berkurban adalah melafalkan basmallah, zikir, dan takbir saat menyembelih hewan qurban. Secara khusus, dalam Surat Al-Hajj disebutkan perintah untuk bertakbir selama 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Allah SWT berfirman "Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan,” (QS. Al-Hajj: 28).
9. Melatih Diri Meninggalkan Larangan-Nya
Baik yang berkurban maupun tidak, seluruh umat Islam diwajibkan melaksanakan perintah Allah SWT.
Mulai dari puasa sunnah sebelum Idul Adha, melaksanakan shalat Ied, hingga amalan sunnah khusus bagi yang berkurban. Dalam satu riwayat disebutkan:
"Jika kalian telah menyaksikan hilal Dzulhijjah (maksudnya telah memasuki 1 Dzulhijjah,) dan kalian ingin berqurban, maka hendaklah shohibul qurban tidak memotong rambut dan kukunya,” (HR. Muslim).
10. Melatih Diri Menghindari Sifat Buruk
Hikmah kurban yang terakhir adalah melatih diri untuk menjauhi sifat buruk seperti rakus, serakah, tamak, dan egois. (bbi)