Foto : Pinterest

IntipSeleb – Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang penyakit yang harus segera ditangani, yaitu penyakit usus buntu. Apa itu penyakit usus buntu? Dan seperti apa penyebabnya?

Usus buntu sendiri sebenarnya adalah organ atau bagian tubuh normal kita yang terhubung ke usus besar dari sisi kanan bawah perut. Bentuknya kecil kira-kira sebesar jari kelingking.

Jadi usus buntu sendiri dalam kondisi normal sebenarnya memiliki manfaat. Meskipun penelitiannya masih terbatas, namun beberapa jurnal menyebutkan bahwa usus buntu dapat menghasilkan bakteri baik dan menghasilkan cairan limfe yang berfungsi untuk proses imunitas dari pencernaan itu sendiri.

Jika kamu penasaran dengan informasi selengkapnya, yuk langsung saja kita simak penjelasan dari dr. Gammarida Magfirah dilansir dari kanal YouTube Kata Dokter!

Penyebab Usus Buntu

Foto : YouTube Kata Dokter

Jadi, penyakit usus buntu terjadi apabila usus tersebut mengalami peradangan. Usus buntu yang mengalami peradangan tentunya akan menimbulkan infeksi dan inflamasi yang cukup berat dan nyeri yang cukup hebat, terutama apabila tidak ditangani dengan cepat.

Penyebab usus buntu yang paling utama adalah tersumbatnya usus buntu oleh kotoran atau feses dari individu tersebut atau bisa juga tersumbat karena makanan yang tidak bisa dicerna dengan baik, atau juga obstruksi atau penyumbatan akibat infeksi lainnya.

Infeksi usus ini akan menyebabkan penyumbatan pada usus buntu sehingga menimbulkan inflamasi, peradangan yang bisa menyebar ke bagian-bagian usus lainnya, bahkan rongga abdomen atau rongga perut secara keseluruhan

Penyebab infeksi ini sering terjadi. Jadi, kita harus menjaga kesehatan saluran pencernaan kita. Usus buntu juga bisa disebabkan karena adanya tumor yang menyebabkan sumbatan pada usus buntu itu sendiri

Selain itu, pola makan yang kurang baik. Misalnya, kita mengonsumsi makanan yang kurang mengandung serat, sehingga proses defekasi atau proses buang air besar menjadi tidak baik.

Sering menunda buang air besar juga dapat menyebabkan pengeluaran kotoran terhambat, tersumbat dalam organ atau bagian usus buntu dan menimbulkan peradangan

Gejala Usus Buntu

Foto : Freepik/freepik

Nyeri hebat akibat usus buntu tersebut berada pada perut area kanan bawah dan biasanya sangat sakit, sehingga mengganggu pergerakan. Seseorang menjadi sulit bergerak dan berjalan karena sakit yang hebat dan cenderung mengangkat satu kaki sebelah kanannya. Nyeri tersebut juga bisa disertai dengan demam, rasa mual, muntah, tidak nyaman di bagian perut.

Selain itu, gejala penyakit usus buntu juga dapat diketahui setelah melakukan pemeriksaan dengan alvarado score. Pada pemeriksaan berikutnya bisa dilakukan pencitraan seperti USG, CT Scan, atau MRI.

Namun, golden standart pemeriksaan dari usus buntu sendiri adalah laparotomi atau laparoskopi untuk sekaligus mengeluarkan usus buntu tersebut.

Laparoskopi pada dasarnya adalah prosedur bedah invasif minimal yang terkadang disebut sebagai operasi lubang kunci, karena hanya melibatkan sayatan kecil.

Sementara laparatomi adalah prosedur pembedahan yang melibatkan sayatan besar di perut untuk memudahkan pemeriksaan bagian dalam perut. Sama seperti laparoskopi, laparatomi juga dilakukan untuk mengambil sampel jaringan untuk mendiagnosis kondisi perut.

Komplikasi yang biasa timbul dari penyakit usus buntu, di antaranya adalah:

  • Abses: abses adalah kantong berisi kumpulan nanah yang terbentuk akibat infeksi bakteri. Kantong berisi nanah ini bisa muncul di bagian tubuh mana saja, seperti kulit, mulut, hingga organ dalam, misalnya paru-paru, otak atau saraf tulang belakang.
  • Perforasi: perforasi adalah kondisi terjadinya luka, lubang pada dinding organ saluran pencernaan yang dapat terjadi pada organ seperti, gaster, duodenum dan colon. Hal ini bisa menyebabkan feses atau kotoran bisa menyebar ke dalam rongga di dalam perut hingga menimbulkan infeksi yang lebih luas atau peritonitis.
  • Peritonitis: peritonitis adalah peradangan pada peritoneum, yaitu selaput tipis yang membatasi dinding dalam perut dan organ-oragan perut. Peradangan ini umumnya disebabkan oleh infeki. Jika tidak ditangani, peritonitis dapat berakibat fatal.

Cara Mencegah Usus Buntu

Foto : honestdocs.id

Cara mencegah terjadinya usus buntu adalah dengan menjaga pola makan, dengan memakan makanan yang banyak mengandung serat agar BAB lancar, tidak konstipasi dan tidak menyumbat dari usus buntu.

Kemudian, kamu harus rutin untuk buang air besar minimal satu kali sehari. Jangan sampai menunda buang air besar karena dampaknya tidak baik bagi pencernaan.

Selain itu, makanlah makanan yang tidak terlalu pedas agar kamu tidak diare. Karena perubahan gerak usus juga bisa menjadi penyebab usus buntu.

Jika kamu mengalami gejala yang telah disebutkan, seperti nyeri di bagian perut bawah, demam, mual, dan muntah serta masalah pencernaan lainnya, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dengan segera. Sebab, jika terlambat akan ada komplikasi berbahaya yang menanti pada penderita usus buntu.

Usus buntu jika tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi yang berat dan mengancam nyawa seseorang.

Nah, demikianlah penjelasan lengkap mengenaik seluk beluk penyakit usus buntu, mulai dari apa itu usus buntu, penyebab usus buntu, ciri-ciri atau gejala usus buntu, komplikasi dan cara mengatasi usus buntu. Semoga bermanfaat ya!

Topik Terkait