IntipSeleb – Memilih makanan yang tepat saat sahur dan buka adalah kunci untuk menjaga energi dan kesehatan selama bulan puasa ini. Mengapa? Sebab, hal tersebut akan memengaruhi apakah kamu akan mudah lapar atau tidak.
Selain itu, memilih makanan yang tepat saat sahur dan buka juga bisa berpengaruh pada kondisi kesehatan organ pencernaan yang mengalami perubahan waktu makan sepanjang bulan Ramadan ini.
Nah, kali ini dr. Gammarida Magfirah akan membagikan tips dan panduan untuk memilih makanan yang tepat saat sahur dan buka yang tentunya sehat dan bergizi lewat kanal YouTube Kata Dokter. Penasaran? Yuk scroll lebih lanjut!
Tips Memilih Makanan yang Tepat Saat Sahur dan Buka
Pada prinsipnya, memilih makanan yang tepat saat sahur dan buka berpegang pada panduan soal jenis makanan yang baik untuk buka puasa, jenis makanan yang baik untuk sahur, jenis makanan yang seharusnya dihindari saat bulan puasa, dan lainnya.
Untuk itu, kita akan membahas lebih lengkap terkait hal-hal di atas menurut penjelasan dr. Gammarida Magfirah yang disampaikan melalui kanal YouTube Kata Dokter berikut ini.
Jenis Makanan yang Baik untuk Buka Puasa
- Makanan yang mengandung gula yang mudah dicerna, karena pada saat berpuasa biasanya kadar gula mulai menurun menjelang berbuka. Jadi, beberapa cemilan yang bisa meningkatkan kadar gula dengan cepat, contohnya kurma
- Makanan dengan karbohidrat simpleks dan mudah dicerna seperti nasi putih
- Protein
- Lemak yang baik tanpa mengandung lemak jenuh
- Sayur dan buah, bisa dikonsumsi untuk meningkatkan proses pencernaan dan mengatur kadar mineral serta elektrolit di dalam tubuh
- Air putih. Jangan lupa untuk konsumsi air putih dengan asupan yang tepat.
- Kemudian bisa ditambahkan beberapa snack yang sehat seperti buah atau yoghurt
Catatan: pada saat berbuka puasa juga boleh diselingi minuman manis tapi gulanya jangan berlebihan hanya 1-2 sendok gula di dalam satu gelas
Jenis Makanan yang Baik untuk Sahur
- Kebalikan dari berbuka puasa, pada saat sahur kita disarankan untuk mengonsumsi makanan-makanan yang sulit untuk dicerna, seperti:
- Karbohidrat kompleks, misalnya nasi merah, gandum, serat-seratan
- Protein tinggi atau lemak yang sulit dicerna agar tubuh lebih tahan dengan hipoglikemik
- Pada saat sahur lebih disarankan untuk minum air putih yang banyak. Jika ingin tambahan minuman yang manis mungkin bisa ditambahkan susu untuk menambah energi selama proses puasa berlangsung tanpa minum minuman yang mengandung gula berlebihan karena akan membuat tubuh menjadi cepat lapar
Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Saat Bulan Puasa
Pada prinsipnya, pada saat berbuka atau sahur ada beberapa makanan yang memang tidak disarankan untuk dikonsumsi, seperti:
- Makanan yang mengandung asam tinggi
- Makanan yang pedas
- Minuman yang mengandung kafein Karena itu bisa berpengaruh pada beberapa orang dengan fungsi lambung yang kurang baik, seperti pada GERD atau Gastritis.
- Makanan yang mengandung lemak jenuh
Makanan Ringan Boleh Dikonsumsi Saat Buka Puasa?
Jadi biasanya pada saat berbuka puasa, rasa haus dan lapar ini membuat kita ingin memakan segala hal yang enak pada saat berbuka puasa. Itu sebenarnya diperbolehkan tapi harus ingat berapa kandungan gula yang terkandung di dalamnya.
“Hati-hati, dengan dalih ingin sehat dengan berpuasa justru disalahkartikan karena berbuka dengan makanan yang kurang baik, dengan kandungan gula yang begitu tinggi, itu cenderung bisa meningkatkan kadar gula darah di akhir proses puasa itu berlangsung,” kata dr. Gammarida Magfirah.
Jadi, meskipun ingin berbuka dengan yang manis, harus tetap dijaga kadar gulanya atau bisa diganti dengan snack sehat, seperti buah, kurma, yoghurt, protein bar, puding. Makanan-makanan itu bisa dijadikan alternatif makanan ringan yang sehat pada saat berbuka.
Lantas, bagaimana dengan gorengan? Mengingat orang Indonesia sangat menyukai gorengan, bolehkah gorengan dikonsumsi saat buka puasa sebagai salah satu menu takjil?
Sebenarnya gorengan itu diperbolehkan dengan kadar tertentu. Tapi, bagaimana minyak yang digunakan untuk menggoreng itu, bukan merupakan minyak yang jenuh. Bagaimana membedakannya? Nah, minyak yang jenuh biasanya minyak yang digunakan berkali-kali pada proses penggorengan.
“Jadi kalau mau makan gorengan harus menggunakan minyak yang baru dan pada saat ditiriskan jangan lupa menggunakan tissue atau peniris makanan agar kandungan minyaknya tidak terlalu berlebihan,” ujar dr. Gamma.
Cara memastikan tubuh mendapatkan cukup serat, vitamin dan mineral saat Sahur dan Buka
Kandungan serat, vitamin, mineral itu sangat dibutuhkan oleh tubuh dalam proses metabolisme, baik dalam puasa maupun di luar puasa.
Pada saat puasa tentu kita harus memilah makanan kita sudah cukup atau belum porsinya, apakah dengan menu gizi seimbang, bervariasi makanan dengan pilihan makanan yang tepat, mengandung karbohidrat, protein, lemak, serat, buah dan juga air.
Apabila kita masih ragu makanan yang sudah kita konsumsi tersebut apakah tercukupi jumlah vitamin atau mineralnya, kita bisa menambahkan beberapa suplemen tambahan yang mengandung mineral dan multivitamin tambahan.
“Tentu harus diingat, jangan lupa untuk konsumsi air agar lebih agar akumulasi dari multivitamin dan mineral tersebut tidak terdeposit menjadi penyakit di ginjal,” ujar dr. Gammarida Magfirah.
Dengan memperhatikan jenis makanan yang tepat saat sahur dan buka, kita dapat menjaga energi, kesehatan dan kualitas ibadah kita selama bulan Ramadan. Semoga bermanfaat, ya! (bbi)