IntipSeleb – Pejuang dua garis, Ratih Dwi Astari telah mendapatkan keturunan setelah lakukan program bayi tabung di Morula IVF. Malah ia langsung mendapatkan tiga anak kembar.
Penasaran dengan kisahnya? Yuk, intip artikel lengkapnya.
Pejuang 2 Garis
Ratih Dwi Astari telah memulai perjuangannya dengan tekad yang kuat untuk menjemput impian memiliki sang buah hati di Morula IVF Indonesia, tepatnya di Morula IVF Jakarta. Berbagai langkah program IVF seperti konseling, evaluasi dan proses perawatan yang intensif beliau lalui dengan kesabaran dan hati yang penuh harapan.
Semua hal ini pada akhirnya membawa Ratih Dwi untuk bisa mewujudkan mimpinya. Melalui perjuangan beliau dikarunia 3 putra (kembar).
Terinspirasi dari perjuangan yang telah dia lewati akhirnya dia menyadari bahwa sebuah support sistem sangat dibutuhkan agar para pejuang dua garis dapat berhasil melewati segala proses ini dengan penuh semangat dan harapan. Akhirnya beliau memutuskan untuk menjadi salah satu pionir sebuah komunitas support sistem yang bernama Sahabat Morula.
Nama ini dia dapatkan karena dia menyadari perjalanannya sampai hari ini tidak lepas dari peran Morula IVF Indonesia. Morula IVF Indonesia telah dikenal tentang program IVF selama 25 tahun bagi para pasien ataupun pasangan yang menghadapi masalah kesuburan, program bayi tabung di Morula telah memberikan harapan dan kesempatan bagi ribuan pasien untuk mencapai Impian mereka untuk menantikan buah hati atau memiliki anak.
Hari ini, kami ingin mengenalkan sekaligus berbagi kisah inspiratif dari Drh. Ratih Dwi Astari selaku pasien dan founder komunitas Segera Garis Dua dan Sahabat Morula.
“Berawal perjuangan saya dan suami untuk memiliki keturunan di tahun pertama dan tahun kedua sampai ditahun ketiga pernikahan kami masih menikmati waktu ‘pengantin muda’. Kami menyadari kemungkinan ada yang salah dan kami melanjutkan ikhtiar pengobatan alternatif namun tidak membuahkan hasil sampai akhirnya kami mencoba jalur medis serta mencari informasi tentang Dokter dan Klinik Bayi Tabung terbaik yang akhirnya kami memutuskan di Morula IVF Jakarta," kata Ratih Dwi Astari.
“Pada saat IVF pertama, saya berhasil hamil akan tetapi mengalami kegagalan embrio dikarenakan janin tidak berkembang dengan baik. Dengan support dari keluarga, teman seperjuangan, serta Dokter Morula, selang 1 tahun, saya kembali mencoba IVF kedua dan ternyata alhamdulillah berhasil hamil serta dikarunia anak kembar 3 putra. Semoga kelak dengan simpanan 1 embrio akan mencoba kembali FET di Morula," sambungnya.
Bantu Pejuang
Morula IVF sendiri terus berinovasi untuk membantuh wajudkan keinginan pejuang dua garis.
"Untuk Morula hubungan kami dengan pasien tidak berhenti pada saat mereka telah berhasil mendapatkan sang buah hati. Sekali pasien telah menginjakkan kakinya di Morula mereka adalah keluarga kami, mereka adalah tujuan kami, dan mereka adalah alasan kami masih ada sampai hari ini," ujar dr. Julia Darmawan, MPH selaku VP Business Strategy and Operational Morula IVF Indonesia.
"Kami menyadari Morula harus terus melakukan perbaikan, tidak pernah ada kata cukup di dalam memberikan pelayanan kepada para pejuang dua garis. Setiap tetes air mata dan perjuangan mereka menjadi energi bagi kami. Oleh karena itu, kami senang bisa membangun sebuah komunitas yang dapat menjadi sebuah support system bagi para pejuang dua garis bersama dengan ibu Ratih yang merupakan bagian dari keluarga Morula," pungkasnya.