Foto : Gmaps/Real Gusday

IntipSeleb Gaya HidupCandi Muara Takus merupakan salah satu tempat wisata bersejarah yang berlokasi di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar, Riau, Indonesia. Candi yang satu ini sering kali disebut di dalam buku pelajaran IPS saat di Sekolah Dasar.

Pasalnya, Candi ini merupakan situs Candi tertua yang berada di Sumatera. Selain itu, Candi ini juga merupakan satu-satunya situs peninggalan sejarah yang berupa Candi di wilayah Riau. Begitu bersejarahnya Candi ini membuat banyak orang yang rela datang untuk mengetahui secara langsung.

Tak heran pula, jika pada musim liburan, banyak yang datang bersama dengan keluarga untuk berwisata sekaligus menambah pengetahuan. Lantas ada hal menarik apa dari Candi Muara Takus? Lantas bagaimana sejarah dari Candi tertua agama Buddha ini? Simak rangkuman lengkapnya berikut ini.

Sejarah Candi Muara Takus

Foto : gmaps/Yofri FH

Candi Muara Takus merupakan situs bersejarah umat agama Buddha di Riau. Candi ini pada dasarnya memiliki tembok berukuran 74 x 74 meter yang terbuat dari batu putih yang dibangun setinggi kurang lebihnya 80 cm.

Ada pula area taman yang memiliki luas 1,5 x 1,5 km. Taman ini mengelilingi kompleks bangunan candi hingga ke sisi Sungai Kampar Kanan. Tak hanya ada satu Candi saja, namun juga ada Candi Sulung/Tua, Candi Bungsu, Mahligai Stupa dan Palangka.

Hingga saat ini, para pakar masih belum bisa memperkirakan kapan tepatnya bangunan ini berdiri. Namun diperkirakan dibangun di kisaran abad ke 4, 7, 9 bahkan 11. Kendati begitu, Candi ini konon masuk dalam era Sriwijaya dengan pusatnya berada di Kerajaan Sriwijaya.

Begitu bersejarahnya tempat ini membuat Candi Muara Takus pernah dicalonkan menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2009. Sebagai situs Candi tertua, Candi ini disebut-sebut menjadi bukti bahwa adanya perkembangan agama Buddha di wilayah Riau.

Secara tampilan, bangunan utama Candi ini adalah berupa stupa yang besar berbentuk menara yang terbuat dari batu bata dan juga batu pasir kuning. Di area tempat ini, juga ada gundukan yang diperkirakan adalah tempat pembakaran tulang manusia.

Daya Tarik Candi Muara Takus

Foto : gmaps/Aulia Candra

Ada sederet hal menarik dari tempat wisata yang satu ini. Mulai dari lokasi hingga ragam aktivitas yang bisa anda lakukan di sini. Lantas apa saja? Simak berikut ini.​

1. Bisa Lihat Banyak Candi Sekaligus

Foto : gmaps/Steven Lie

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa ada beberapa candi di kompleks Candi Muara Takus. Dari masing-masing candi, memiliki keunikannya tersendiri, sehingga kamu bisa menemukan pengalaman baru dan juga menambah pengetahun. Berikut beberapa candi yang kamu temui di Candi Muara Takus:

- Candi Sulung/Tua

Salah satu candi lain yang berada di Candi Muara Takus adalah Candi Sulung atau Candi Tua. Candi ini memiliki bangunan paling besar di antara Candi lainnya. Bentuknya seperti memiliki 3 bagian, yakni kaki, badan dan atap.

Ukuran fondasi bangunan candi ini adalah 31,65 m x 20,20 m. Fondasi candi ini memiliki 36 sisi yang mengelilingi bagian dasar. Kabarnya, menurut penelitian yang telah dilakukan pada tahun 1983, Candi Sulung sudah mengalami 2 kali tahap pembangunan. Hal ini karena berdasarkan adanya profil bangunan yang tertutup dengan dinding lain yang bentuknya berbeda.

- Candi Bungsu

Sementara itu, Candi Bungsu pada dasarnya tak jauh berbeda dengan Candi Sulung. Yang membedakan adalah di bagian atasnya berbentuk segi empat. Dalam penelitian Yzerman, berhasil ditemukannya sebuah lubang di pinggiran padmasana stupa, yang mana di bagian dalamnya ada tanah dan juga abu.

Tak hanya itu saja, ditemukan pula potongan emas yang dimana digores dengan gambar tricula dan tiga huruf Nagari.

- Candi Mahligai Stupa

Di antara candi yang lainnya, Candi Mahligai adalah satu satunya candi yang dianggap paling utuh. Sebagian besar bangunan candi masih bagus dan tidak rusak. Stupa ini memiliki fondasi berbentuk persegi panjang dengan ukuran 9,44 m x 10,6 m, serta memiliki 28 sisi yang mengelilingi alas candi dengan pintu masuk berada di sebelah Selatan.

- Candi Palangka

Candi terakhir adalah Candi Palangka yang letaknya di sisi timur dari Candi Mahligai. Ukurannya hanya 5,10 m x 5,7 m dengan tinggi sekitar 2 meter. Dipekirakan, bangunan ini di masa lalu dijadikan sebagai sebuah altar.

2. Spot Foto

Foto : gmaps/Khalfian Rhapsody

Tentunya, mengunjung suatu tempat wisata yang menarik dan jarang dikunjungi, tak lengkap jika tak mengabadikannya dalam jepretan gambar. Dengan nuansa kerajaan yang terasa, kamu bisa mengabadikan banyak gambar di sini. Belum lagi di area tamannya yang cukup luas, kamu bisa bebas mencari spot foto yang sekiranya menarik untuk kamu datangi.

3. Wisata Edukasi

Foto : gmaps/Zhui Messi

Sebagai tempat bersejarah, tentunya tempat ini akan menambah wawasan anda ketika berkunjung secara langsung. Belajar tak mesti selalu dari buku saja, namun dengan melihat langsung bukti keberadaan Candi tertua yang ada di Riau ini, tentunya akan semakin menarik.

Selain itu, kamu bisa mengajak keluarga juga. Dengan area taman yang cukup luas, kamu bisa berjalan-jalan di sekitaran kompleks untuk mengagumi bentuk dan desain Candi yang tak kan kamu temui di tempat lain.

Sebagai infromasi tambahan, untuk sampai di lokasi Candi Muara Takus, kamu perlu menempuh perjalanan kurang lebih 4 jam dari Riau. Jadi perlu diperhatikan kapan waktu yang tepat untuk berangkat ke lokasi wisata.

Harga Tiket dan Fasilitas

Foto : gmaps/Yuhanis Biboy

Tak hanya sebagai tempat bersejarah, namun Candi Muara Takus juga dibuka untuk umum. Untuk kamu yang sedang berada di Riau dan berkesempatan untuk mampir, jangan lupa datang. Sebab Candi ini memiliki keunikan dan pesonanya tersendiri.

Untuk biaya masuknya sendiri cukuplah terjangkau, yakni hanya membayar Rp10.000 saja per orang. Jika membawa kendaraan pribadi, anda perlu membayar biaya parkir untuk sepeda motor Rp2.000 dan Rp5000 untuk kendaraan roda empat.

Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Kendati begitu, perlu diingatkan kembali bahwa harga tersebut bisa saja mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Sementara itu untuk fasilitasnya sendiri, di sini tersedia toilet dan juga musala untuk pengunjung beragama Islam menunaikan salat.

Jika kelupaan membawa bekal, ada juga warung-warung yang menyediakan tempat makan sebagai salah satu solusi masalah perut anda. Tempat parkirnya juga cukup luas, sehingga anda tak perlu khawatir jika datang membawa kendaraan pribadi. Ada juga para penjual souvenir yang bisa menjadi pilihan anda membeli cinderamata yang dibawa pulang untuk oleh-oleh nantinya.

Akan tetapi, keberadaan tempat sampah masih kurang. Dihimbau untuk anda yang datang tetap menjaga kebersihan di lokasi wisata. Bawa plastik berukuran sedang untuk membuang sampah makanan yang mungkin anda makan saat berada di lokasi.

Demikian adalah informasi mengenai Candi Muara Takus. Sebagai salah satu bangunan bersejarah, ada baiknya kita sebagai generasi penerus agar tetap menjaga warisan budaya agar tetap lestari dari masa ke masa. Akhir kata semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda.

Topik Terkait