IntipSeleb Gaya Hidup – Gejala meningitis tentu tidak boleh disepelekan begitu saja karena penyakit ini bisa menyerang siapa saja. Bahkan, setiap tahunnya ada sekitar 5 juta kasus baru meningitis yang berpotensi kematian atau cacat seumur hidup.
Di tanah air, penyakit ini sudah menimpa sederet artis, seperti Ashanty, Juwita Bahar, hingga mendiang Olga Syahputra dan Glenn Fredly yang sama-sama meninggal akibat meningitis.
Lantas seperti apa itu penyakit meningitis dan gejala meningitis apa yang perlu dikenali? Berikut informasi lengkapnya yang sudah dirangkum dari berbagai sumber terpercaya.
Mengenal Penyakit Meningitis
Meningitis adalah suatu kondisi yang mempengaruhi selaput tipis yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang seseorang. Tepatnya, meningitis adalah peradangan pada area di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges).
Anak-anak, remaja, dan dewasa muda paling berisiko terkena gejala meningitis, meskipun kondisi ini juga dapat menyerang orang dewasa, terutama mereka yang sistem kekebalannya lemah. Penyakit menular, seperti virus dan bakteri, dan kondisi tidak menular, seperti kanker atau cedera kepala, dapat menyebabkan meningitis.
Jenis Meningitis
1. Meningitis bakterial
Ini adalah penyakit yang sangat serius. Kamu atau anakmu perlu segera mendapatkan bantuan medis jika mengalami gejala meningitis bakterial. Ini bisa mengancam jiwa atau menyebabkan kerusakan otak kecuali seseorang mendapatkan perawatan cepat.
Beberapa jenis bakteri dapat menyebabkan meningitis bakterial:
- Streptococcus pneumoniae (pneumokokus)
- Neisseria meningitidis (meningokokus)
- Listeria monocytogenes (pada orang tua, wanita hamil, atau mereka yang memiliki masalah sistem kekebalan tubuh)
Bakteri yang disebut Haemophilus influenzae tipe b (Hib) adalah penyebab umum meningitis pada bayi dan anak kecil sampai vaksin Hib tersedia untuk bayi. Ada juga vaksin untuk Neisseria meningitidis dan Streptococcus pneumoniae. Para ahli merekomendasikan agar semua anak mendapatkannya, serta semua orang dewasa yang berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.
Dalam banyak kasus, meningitis bakterial dimulai ketika bakteri masuk ke aliran darah dari sinus, telinga, atau tenggorokan. Bakteri berjalan melalui aliran darah ke otak.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), meningitis bakterial memiliki tingkat kematian sekitar 10%. Selain itu, 20% orang yang menderita meningitis bakterial berakhir dengan komplikasi parah.
2. Meningitis virus
Meningitis virus lebih umum daripada bentuk bakteri, tetapi tidak selalu kurang serius. Sejumlah virus dapat memicu penyakit, termasuk beberapa yang dapat menyebabkan diare.
3. Meningitis jamur
Meningitis jamur jauh lebih jarang daripada bentuk bakteri atau virus. Orang sehat jarang mendapatkannya. Kamu lebih mungkin mendapatkan bentuk meningitis ini jika kamu memiliki masalah dengan sistem kekebalan tubuh, seperti AIDS.
4. Meningitis parasit
Meningitis parasit juga jarang terjadi. Ini disebabkan oleh parasit yang biasanya menyerang hewan. Seseorang bisa mendapatkannya dari memakan hewan seperti siput, ular, ikan, atau unggas yang terinfeksi parasit atau telurnya, atau produk yang mengandung telur parasit.
Risikonya lebih tinggi dengan makanan mentah atau setengah matang. Kamu tidak dapat menularkan jenis meningitis ini kepada orang lain.
5. Meningitis amuba
Meningitis amuba adalah infeksi yang jarang, biasanya fatal oleh serangga bersel tunggal yang disebut Naegleria fowleri. Amuba ini hidup di tanah atau air tawar yang hangat, tetapi tidak hidup di air asin. Orang biasanya mendapatkannya dari berenang di air tempat amuba hidup, bukan meminumnya. Meningitis amuba tidak menular.
6. Meningitis non infeksi
Meningitis non-infeksi disebabkan oleh penyakit seperti lupus atau kanker, atau jika Anda pernah mengalami cedera kepala, operasi otak, atau minum obat tertentu. Itu tidak menular.
7. Meningitis kronis
Jenis ini memiliki gejala meningitis yang mirip dengan meningitis akut, tetapi berkembang selama beberapa minggu. Ini hasil dari infeksi jamur atau mikobakteri yang menyebabkan tuberkulosis. Organisme ini masuk ke jaringan dan cairan di sekitar otak korban untuk menyebabkan meningitis.
Gejala Meningitis
Gejala Meningitis Bakterial
Gejala meningitis bakterial berkembang secara tiba-tiba. Mereka mungkin termasuk:
- Perubahan status mental
- Mual
- Muntah
- Kepekaan terhadap cahaya
- Sifat lekas marah
- Sakit kepala
- Demam
- Panas dingin
- Leher kaku
- Area kulit berwarna ungu yang menyerupai memar
- Kantuk
- Kelesuan
Gejala Meningitis Virus
Meningitis virus pada bayi dapat menyebabkan:
- Nafsu makan menurun
- Sifat lekas marah
- Muntah
- Diare
- Ruam
- Gejala pernapasan
Pada orang dewasa, meningitis virus dapat menyebabkan:
- Sakit kepala
- Demam
- Leher kaku
- Kejang
- Kepekaan terhadap cahaya terang
- Kantuk
- Kelesuan
- Mual dan muntah
- Nafsu makan menurun
- Keadaan mental yang berubah
Segera cari pertolongan medis jika kamu mengalami gejala-gejala ini. Meningitis bakterial dan virus bisa mematikan. Tidak ada cara untuk mengetahui apakah kamu menderita meningitis bakterial atau virus hanya dengan menilai bagaimana perasaanmu dan menyimpulkan sendiri. Dokter perlu melakukan tes untuk menentukan jenis meningitis yang mungkin dialami.
Gejala Meningitis Jamur
Gejala meningitis jamur menyerupai jenis lain dari infeksi ini. Ini mungkin termasuk:
- Mual
- Muntah
- Kepekaan terhadap cahaya
- Leher kaku
- Demam
- Sakit kepala
- Perasaan tidak sehat secara umum
- Kebingungan atau disorientasi
Gejala Meningitis Kronis
Seseorang didiagnosis dengan meningitis kronis ketika gejala berlangsung lebih dari 4 minggu. Gejala meningitis kronis mirip dengan bentuk lain dari meningitis akut, tetapi kadang-kadang dapat berkembang lebih lambat.
Komplikasi Meningitis
Meningitis dapat menyebabkan komplikasi parah pada orang dewasa dan anak-anak, terutama jika korban menunda pengobatan. Kemungkinan komplikasi termasuk:
- Kejang
- Kerusakan otak
- Kehilangan pendengaran
- Masalah memori
- Masalah belajar
- Sulit berjalan
- Gagal ginjal
- Terkejut
- Kematian
Apa Penyebab Meningitis?
Setiap jenis meningitis memiliki penyebab yang sedikit berbeda, tetapi masing-masing pada akhirnya bertindak dengan cara yang sama: bakteri, jamur, virus, atau parasit menyebar ke seluruh tubuh (melalui aliran darah, ujung saraf, atau bahkan reaktivasi yang tidak aktif di sistem saraf) sampai mencapai otak, atau sumsum tulang belakang.
Di sana, ia terbentuk di lapisan atau cairan di sekitar bagian tubuh vital ini dan mulai berkembang menjadi infeksi yang lebih lanjut. Meningitis non-infeksi adalah akibat dari cedera fisik atau kondisi lain; itu tidak melibatkan infeksi.
Pencegahan Meningitis
Kita mungkin dapat mencegah meningitis dengan menghindari infeksi virus atau bakteri yang menyebabkannya. Infeksi ini ditularkan ke orang lain ketika kamu batuk, bersin, mencium, atau berbagi sikat gigi atau peralatan makan. Lakukan langkah-langkah ini untuk mencegah infeksi gejala meningitis:
- Sering-seringlah mencuci tangan. Bilas sampai bersih. Ajari anak-anak juga untuk sering mencuci tangan, terutama setelah makan, menggunakan toilet, atau saat berada di tempat umum.
- Jangan berbagi barang seperti sikat gigi, peralatan makan, atau lipstik.
- Jangan berbagi makanan atau minuman dengan orang lain.
- Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin.
- Tetap sehat. Makan makanan yang sehat, banyak berolahraga, dan istirahat di malam hari.
- Jika sedang hamil, makanlah makanan yang dimasak dengan baik. Hindari makanan yang terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi.
- Dapatkan imunisasi. Ikuti saran dokter untuk mendapatkan suntikan imunisasi untuk penyakit yang dapat menyebabkan meningitis bakteri, termasuk vaksin flu dan pneumonia.
Itulah dia informasi mengenai penyakit dan gejala meningitis. Semoga bermanfaat ya!(prl).