IntipSeleb Gaya Hidup – Human Immunodeficiency Virus atau HIV merupakan penyakit menular seksual yang cukup berbahaya. Sayangnya, seseorang yang terkena virus HIV terkadang jarang menyadarinya karena gejala yang dianggap ringan, bahkan tanpa gejala apa pun. Untuk itu, kita perlu memahami apa saja kiranya penyebab HIV, agar bisa melindungi diri sejak awal.
Virus HIV menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). HIV melemahkan sistem kekebalan kita dengan menghancurkan sel-T sampai kita tidak dapat melawan penyakit ringan sekalipun. Tanpa pengobatan, mungkin diperlukan waktu bertahun-tahun sebelum HIV melemahkan sistem kekebalan seseorang hingga dirinya mengidap AIDS.
Untuk membantu mencegah penyebaran virus HIV yang semakin meluas, berikut Intip Seleb bagikan artikel timeless yang berisi informasi lengkap mengenai penyakit HIV dan penyebab infeksi virus HIV AIDS.
Mengenal Penyakit HIV
1. Apa Itu Penyakit HIV?
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. HIV menginfeksi dan menghancurkan sel-sel sistem kekebalan seseorang, sehingga sulit untuk melawan penyakit lain. Ketika HIV telah sangat melemahkan sistem kekebalan kita, itu dapat menyebabkan sindrom imunodefisiensi yang didapat (AIDS).
2. Apa Itu AIDS?
AIDS adalah tahap terakhir dan paling serius dari infeksi HIV. Orang dengan AIDS memiliki jumlah sel darah putih tertentu yang sangat rendah dan sistem kekebalan yang rusak parah. Mereka mungkin memiliki penyakit tambahan yang menunjukkan bahwa mereka telah berkembang menjadi AIDS. Tanpa pengobatan, infeksi HIV berkembang menjadi AIDS dalam waktu sekitar 10 tahun.
3. Apa perbedaan antara HIV dan AIDS?
Perbedaan antara HIV dan AIDS adalah bahwa HIV adalah virus yang melemahkan sistem kekebalan tubuh kita. Sedangkan, AIDS adalah suatu kondisi yang dapat terjadi sebagai akibat dari infeksi HIV ketika sistem kekebalan kita sangat lemah.
Seseorang tidak bisa terkena AIDS jika tidak terinfeksi HIV. Berkat pengobatan yang memperlambat efek virus, tidak semua orang dengan HIV berkembang menjadi AIDS. Tetapi tanpa pengobatan, hampir semua orang yang hidup dengan HIV akan berkembang menjadi AIDS.
Penyebab HIV
HIV dapat menular ketika cairan tubuh yang mengandung virus bersentuhan dengan penghalang permeabel di dalam tubuh atau celah kecil di jaringan lembab di area tersebut, seperti alat kelamin. Umumnya, HIV dapat menular melalui:
- Darah
- Air mani
- Cairan pra-mani
- Cairan vagina
- Cairan rektal
- ASI
Secara khusus, dilansir dari Halodoc, pada Senin, 5 September 2022, setidaknya ada 4 penyebab HIV yang umumnya banyak terjadi, di antaranya:
1. Melakukan Hubungan Intim Tanpa Menggunakan Pengaman
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, bahwa HIV dapat ditularkan melalui air mani dan cairan vagina, maka berhubungan intim vaginal, anal, serta oral tanpa pengaman bisa menjadi salah satu penyebab HIV menyerang. Seks anal reseptif adalah yang paling berisiko.
Memiliki banyak pasangan juga meningkatkan risiko penularan. Jadi, menggunakan kondom baru dengan benar setiap kali berhubungan seks sangat membantu menurunkan risiko ini.
2. Berbagi Penggunaan Jarum
Pemakaian jarum dan jarum suntik secara bergantian juga bisa menjadi penyebab penularan HIV. Darah orang yang mungkin saja terinfeksi HIV akan menempel dalam suntikan tersebut, dan bisa berpotensi menularkan kepada orang lain yang menggunakan setelahnya. Selain HIV, berbagi pemakaian jarum juga bisa menularkan penyakit lainnya seperti hepatitis.
3. Transfusi Darah
Selanjutnya, penyebab HIV bisa menyerang adalah ketika seseorang melakukan transfusi darah. Di mana, seseorang yang mengidap virus HIV tetapi belum mendapat diagnosis lalu memberikan sebagian darahnya kepada orang lain bisa berpotensi menularkan virus ini.
4. Melalui Kehamilan, Persalinan, atau Menyusui
Tidak hanya orang dewasa, HIV juga dapat terjangkit pada bayi. Yang mana, ini bisa terjadi ketika sang ibu yang telah terinfeksi HIV sebelumnya, memberikan ASI pada bayinya. Namun, ketika seorang ibu yang telah positif HIV sudah mendapatkan pengobatan untuk gangguan tersebut, risiko untuk bayinya akan menurun secara signifikan.
Kondisi Yang Tidak Menyebabkan Penularan HIV
Virus HIV tidak dapat menular melalui air liur. Dilansir dari laman Penn Medicine, pada Senin, 5 September 2022, virus HIV tidak disebarkan oleh:
- Kontak biasa, seperti berpelukan atau berciuman dengan mulut tertutup.
- Nyamuk atau hewan peliharaan.
- Berpartisipasi dalam olahraga.
- Menyentuh barang yang disentuh oleh orang yang terinfeksi virus.
- Makan makanan yang ditangani oleh orang dengan HIV.
Gejala Penyakit HIV
Setelah kita tahu apa saja yang menjadi penyebab HIV bisa menyerang seseorang, kita juga harus tahu gejala-gejala yang ditimbulkan. Masih melansir dari laman Halodoc, gejala penyakit HIV tergantung pada tahapan infeksi yang terjadi. Secara garis besar terdapat 3 tahap, yaitu:
1. Tahap Pertama
Tahap pertama terjadi ketika antibodi HIV sudah mulai berkembang untuk melawan virus. Tahap ini disebut tahap serokonversi atau infeksi awal. Gejala yang ditimbulkan mirip dengan penyakit flu, berupa sakit tenggorokan, demam, muncul ruam pada tubuh, pembengkakan noda limfa, penurunan berat badan, diare, mudah lelah, tulang yang terasa nyeri, dan nyeri otot.
Pada tahap awal ini, gejala HIV dapat berlangsung selama satu hingga dua bulan, atau bisa juga lebih lama. Namun, ada juga beberapa orang yang mungkin tidak mengalami satu gejala pun. Untuk itu, ketika Anda mengalami gejala yang mengarah pada gejala HIV, ada baiknya untuk segera melakukan pemeriksaan.
2. Tahap Kedua
Di tahap selanjutnya, gejala HIV mungkin bisa menghilang selama bertahun-tahun. Akan tetapi, virus tersebut masih berlipat ganda dengan tingkat yang sangat rendah. Tahap ini merupakan masa inkubasi, di mana virus yang berada di dalam tubuh terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh
Seseorang bisa saja tidak menyadari kalau dirinya sudah terinfeksi HIV dan menularkannya kepada orang lain. Tanpa dilakukan pengobatan, seseorang dapat bertahan selama 10 hingga 15 tahun, bahkan bisa saja lebih cepat.
3. Tahapan Ketiga
Jika ada orang yang mengidap HIV dan tidak mendapatkan pengobatan, virus di dalam tubuhnya itu akan melemahkan semua sistem kekebalan tubuh. Hingga akhirnya, virus itu akan berubah menjadi AIDS dan tubuh semakin sulit melawan infeksi.
Di tahap akhir ini, gejala HIV yang ditimbulkan berupa penurunan berat badan yang cepat, kelelahan ekstrem tanpa sebab, pneumonia, dan diare yang terjadi lebih dari seminggu. Kondisi sistem kekebalan tubuh yang lemah ini bisa membuat pengidap lebih mudah terserang penyakit serius.
Mengurangi Risiko Terkena HIV
Cara terbaik untuk mengurangi risiko penyebab HIV adalah menyadari bagaimana penyebarannya dan melindungi diri kita sendiri selama aktivitas tertentu. Dilansir dari Cleveland Clinic, pada Senin, 5 September 2022, ini adalah beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena HIV:
- Gunakan kondom lateks (karet) setiap kali berhubungan seks (vaginal, anal atau oral).
- Hindari penggunaan kondom yang terbuat dari produk hewani (seperti kulit domba).
- Gunakan pelumas berbahan dasar air (lotion).
- Jangan pernah berbagi jarum untuk minum obat.
- Jika Anda berisiko tinggi terpapar HIV, tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan apakah Anda harus menggunakan profilaksis pra pajanan (PrEP).
- Jika Anda merasa telah terpapar HIV, hubungi penyedia layanan kesehatan sesegera mungkin untuk mengetahui apakah Anda harus menggunakan Post Exposure Prophylaxis (PEP).
- Pertimbangkan untuk melakukan tes untuk mengetahui apakah Anda dapat menularkan HIV kepada orang lain.
Itulah beberapa hal yang dapat diketahui tentang apa itu penyakit HIV dan AIDS, penyebab HIV dan gejala yang ditimbulkan serta cara mengurangi risiko terinfeksi. Dengan pengetahuan tersebut, kita bisa mencegah penyakit yang mengganggu sistem kekebalan tubuh tersebut terjadi dan hidup lebih sehat.(prl).