Foto : Halosehat

IntipSeleb Gaya Hidup – Bisul adalah bukan penyakit kulit yang menular dengan serius. Tapi penyakit ini tidak boleh disepelekan, walaupun bisul sebenarnya bisa diobati dengan perawatan tanpa obat.

Namun kehadiran bisul pada kulit membuat tidak nyaman. Bisul menimbulkan rasa nyeri sekujur tubuh mengganggu aktifitas sehari-hari.

Bisul bisa diatasi dengan perawatan rumahan tanpa obat khusus. Namun, tentunya perawatan ini hanya bisa dilakukan untuk mengatasi bisul yang berukuran kecil.

Salah satu cara yang paling sering dilakukan adalah memberi kompres hangat pada bisul. Anda cukup mengompres area bisul menggunakan kain bersih yang telah direndam dalam air hangat selama 10 menit.

Cara ini bisa dilakukan beberapa kali sehari sesuai dengan kebutuhan. Tujuannya, kompres akan membantu bisul agar bisa pecah dan mengalir lebih cepat.

Perlu diingat, Anda tidak boleh memecahkan bisul sendiri karena tindakan ini dapat menyebarkan infeksi ke area kulit di sekitarnya. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah mengobati bisul.

Selain itu, terdapat beberapa obat dari bahan alami yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi bisul, beberapa di antaranya adalah kunyit dan minyak pohon teh.

Kunyit memiliki komponen antibakteri dan anti-peradangan yang akan membantu menghilangkan bisul. Untuk menggunakan kunyit sebagai obat, campurkan bubuk kunyit dengan air, kemudian oleskan pada bisul sedikitnya dua kali sehari.

Sedangkan minyak pohon teh (tea tree oil) dipercaya dapat membasmi bakteri penyebab bisul karena kandungan antibakteri dan antiseptiknya yang kuat.

Karena tea tree oil dapat menimbulkan efek kulit terbakar, penggunaannya sebaiknya dicampur dengan minyak zaitun atau minyak kelapa.

Oleskan campuran ini pada bisul sebanyak 2 – 3 kali sehari.
Agar bahan-bahan alami tersebut tidak menimbulkan masalah pada kulit, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk memastikan keamanannya.

Bila bisulnya lebih besar, penggunaan obat-obatan medis mungkin akan dibutuhkan. Beberapa obat-obatan ini bisa didapatkan di apotek, namun bila obatnya berupa antibiotik Anda tentu membutuhkan resep dari dokter.

Obat untuk mengatasi bisul terbagi menjadi dua jenis, yaitu obat topikal dan obat oral. Obat topikal berupa salep atau krim untuk pemakaian luar. Sedangkan obat oral biasanya digunakan untuk membasmi bakteri dan mencegah kambuhnya infeksi.

Obat topikal untuk bisul (salep bisul)

Foto : Halosehat

Salep bisul memiliki beberapa kandungan di dalamnya untuk mempercepat penyembuhan dan meminimalisir peradangan. Salep bisul yang di jual bebas di apotek boleh saja dibeli tanpa resep dokter.

Namun ada baiknya salep bisul telah dikonsuktasikan terlebih dahulu dengan dokter, agar pemakaiannya lebih optimal. Dengan dosis yang tepat juga bisa mempercepat penyembuhan.

Adapun beberapa pilihan salep bisul yang biasa digunakan untuk kondisi ini meliputi sebagai berikut.

1. Mupirocin

Mupirocin (Bactroban) adalah salah satu salep bisul ini mengandung antibiotik yang bisa dimanfaatkan sebagai obat bisul. Salep bisul yang satu ini sering digunakan untuk melawan infeksi bakteri Staphylococcus aureus, bakteri penyebab berbagai masalah kulit seperti impetigo, eksim, psoriasis, herpes, dan sebagainya.

Mupirocin bekerja efektif dengan menghalangi aktivitas enzim isoleusil-tRNA sintetase. Enzim ini digunakan bakteri untuk membuat protein yang kemudian menginfeksi tubuh manusia.

Tanpa enzim ini, bakteri akan mati secara perlahan sehingga proses penyembuhan bisul jadi lebih cepat. Selain itu, mupirocin juga mengandung polyethylene glycol yang mudah diserap oleh kulit yang terinfeksi.

Namun, hati-hati dan gunakan salep sesuai petunjuk dokter atau yang tertera pada label kemasan. Pasalnya, kandungan bahan kimia pada obat bisul ini dapat memengaruhi kerja ginjal jika digunakan secara berlebihan.

Efek samping lainnya berupa kulit gatal dan panas di sekitar area bisul, bengkak di wajah atau bibir, sakit kepala, hingga sesak napas. Maka itu, pastikan Anda mengikuti petunjuk pemakaian salep bisul ini ya.

2. Gentamicin

Gentamicin adalah jenis salep bisul yang juga mengandung antibiotik spektrum luas. Salep bisul ini ampuh mengobati bisul pada kulit.

Salep bisul yang satu ini termasuk dalam kelas aminoglikosida yang efektif menghentikan pertumbuhan bakteri
penyebab bisul. Pastikan Anda menggunakan salep bisul ini sesuai dengan aturan pemakaian.

Pasalnya, salah pemakaian obat dan tidak sesuai dosis dapat menurunkan efektivitas obat. Ini juga yang membuat kenapa bisul tak kunjung sembuh atau bahkan semakin meluas.

Sebelum mengoles salep bisul ini, cuci tangan terlebih dahulu hingga bersih. Setelah itu, oleskan salep tipis-tipis pada benjolan sebanyak 3 – 4 kali sehari.

Gunakan pada waktu yang sama setiap hari supaya hasilnya lebih efektif dan mempercepat penyembuhan bisul.

3. Benzocaine

Benzocaine termasuk salep bisul yang dapat membantu meredakan sakit akibat bisul. Pasalnya, cara kerja salep bisul ini mirip seperti bius lokal yang dapat meredam sinyal rasa sakit pada kulit.

Itulah kenapa dengan hanya mengoleskan sedikit salep bisul ini sudah mampu mengurangi rasa sakit Anda. Maka itu, cukup oleskan sedikit salep bisul ke permukaan bisul sesuai dengan anjuran dari dokter atau yang tertera pada kemasannya.

Jika digunakan secara berlebihan, salep bisul benzocaine dapat menimbulkan efek samping berupa iritasi kulit, kemerahan, bengkak di wajah atau lidah, dan ruam.

Jangan ragu untuk menanyakan pada dokter atau apoteker jika Anda masih bingung harus seberapa banyak saat menggunakan salep ini.

Obat Oral

Foto : Halosehat

Selain obat topikal (salep bisul), beberapa pasien mungkin juga harus menggunakan obat-obatan oral. Obat oral ini biasanya dibarengi penggunaannya dengan obat bisul. Berikut pilihannya.

1. Clindamycin

Clindamycin (Cleocin®) adalah obat oral yang biasanya digunakan untuk mengatasi infeksi serius, termasuk juga benjolan berisi nanah karena bisul.

Obat bisul ini bekerja dengan cara menghambat kemampuan bakteri untuk memproduksi protein, yang digunakan untuk menginfeksi tubuh.

Karena termasuk obat golongan antibiotik, sebaiknya patuhi aturan minum dan lanjutkan hingga yang diresepkan habis.

Menghentikan penggunaan obat yang terlalu cepat, terutama antibiotik, dapat membuat bakteri lanjut berkembang dan pada akhirnya membuat bisul tak kunjung sembuh.

2. Cephalexin

Cephalexin merupakan jenis antibiotik oral yang termasuk dalam kelas cephalosporins. Jika digunakan sesuai aturan pakai, salep bisul yang satu ini sangat efektif menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bisul.

Sama seperti jenis antibiotik lainnya, salep cephalexin juga punya efek samping yang perlu Anda waspadai. Efek sampingnya dapat berupa diare, mual, muntah, sakit perut, sakit kepala, ruam, dan demam.

Maka itu, pastikan Anda benar-benar mengikuti aturan pemakaian dari dokter maupun yang tertera pada kemasannya.

3. Paracetamol atau ibuprofen

Jika infeksi bisul telah menyebar ke jaringan yang lebih dalam atau meluas, maka rasa sakitnya akan bertambah. Untuk mengatasinya, Anda memerlukan obat anti-nyeri seperti paracetamol atau ibuprofen.

Obat minum ini dapat meringankan rasa sakit akibat bisul dan mengurangi peradangan yang ditimbulkan oleh kondisi ini.Kebanyakan bisul memang tidak perlu membutuhkan penanganan khusus.

Namun, Anda tetap harus memperhatikan setiap gejala yang muncul. Jika bisul terus melebar hingga lebih dari 1 cm, mengalami pembengkakan pada kelenjar getah bening, sakit yang tak tertahankan, atau bisul tak juga kempes dan kering setelah diberi obat, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter spesialis kulit.

Dokter mungkin akan menyuntikkan bius lokal untuk mengeluarkan nanah pada bisul dan mencegah infeksi lanjut yang mungkin terjadi. (bbi)

Topik Terkait