IntipSeleb Gaya Hidup – Taman Ujung Karangasem Bali ini selain dijadikan cagar budaya. Kini menjadi salah satu objek wisata yang menarik perhatian.
Taman Ujung Karangasem atau kerap dikenal dengan Taman Sukasada adalah tempat wisata di Bali Timur yang jarang diketahui wisatawan. Namun, seiringnya waktu wisata ini sudah semakin banyak dan dikenal baik wisatawan domestik ataupun wisatawan asing.
Diketahui Taman Sukasada ini kerap kali disebut water palace. Taman ini dibagun pada 1909 di bawah pemerintahan raja Karangasem yaitu bergelar Ida Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem.
Wisata Taman Ujung ini biasanya dipakai tempat foto wedding dan juga wisata populer. Penasaran bagaimana Taman Ujung Karangasem Bali ini?
Pada artikel ini akan mengupas tuntas tentang Taman Ujung baik lokasi, sejarah, wisata dan juga harga tiketnya. Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!
Taman Ujung Karangasem Bali
Dikenal dengan nama Taman Sukasada ini jadi tempat favorit calon pengantin. Karena tempatnya sangat cantik untuk melakukan sesi prewedding.
Taman Sukasada atau Ujung Karangasem ini lebih dikenal tempat prewedding. Hal itu memang Taman Ujung Karangasem ini layak dipromosikan sebagai tempat wisata di Bali Timur.
Diketahui lokasi Taman Sukasada terletak di pesisir selatan Kabupaten Karangasem. Sehingga taman ini dikenal dengan nama Taman Ujung dekat dengan pantai Desa Tumbu.
Taman Ujung ini memiliki dua halaman yang dibatasi dengan sungai kecil di bagian Timur. Selain itu, menariknya, taman jni memiliki tiga pintu masuk yaitu : berada di sebelah barat (berbatasan langsung dengan jalan umum), di sebelah selatan (juga berbatasan langsung dengan jalan umum), serta di sebelah timur yang merupakan jalur penghubung tempat parkir pengunjung dengan halaman utama taman yang dihubungkan dengan sebuah jembatan dengan bentuk dan karakteristik yang keren.
Taman ini berjarak 5 km arah tenggara dari Kota Amlapura. Awalnya taman ini memiliki luas hampir 400 hektar namun, sekarang hanya sekitar 10 hektar karena tanah tersebut sebagian besar dibagikan kepada masyarakat pada masa landreform.
Taman Ujung ink sangat strategis dan dibangun dengan pemandangan alam yang sangat eksotik. Paduan antara unsur karya cipta manusia dengan lingkungan alam.
Air kolam dari taman ini digunakan sebagai sumber mata air yang ada di lokasi pertamanan. Sebagian air di pancuran patung warak berasal dari air tirisan sawah yang ada hulunya.
Diketahui ternyata taman ini dahulu sebagai tempat pembuangan yang bernama kolam Dirah. Kemudian fungsinya berubah ketika raja Karangasem memerintah arsitek Belanda dan Tiongkok yang bernama Van Den Hentz dan Loto Ang serta arsitek dari kerajaan untuk membangun tempat peristirahatan di lokasi tersebut.
Sehingga kini, kamu dapat menemukan di tengah kolam dibangun Balai Kambang uang dikelilingi oleh kolam yang airnya jernih. Kemudian, dipinggir yanh dihias pohon kembang beraneka ragam.
Menariknya, disekitarnya ternyata diisi pohon buah mangga, manggis, dan sawo. Di lereng-lereng bukit yang terletak di sisi barat taman dihiasi dengan kebun bunga yang berteras dan juga bongkahan batu alam yang besar.
Di halaman dalam taman ada dua buah balai kambang, satu balai kapal, balai bundar, balai tempat istirahat pengunjung, gedung Badan Pengelola Taman Ujung, serta tempat suci berupa padmasana yang berada di timur laut taman ini.
Menariknya, dari kompleks bangunan tersebut yaitu perpaduan tiga unsur budaya yaitu Bali, Belanda, dan Cina sehingga melahirkan kekhasan arsitekturnya.
Lokasi Taman Ujung Karangasem Bali
Lokasi Taman Ujung Karangasem, berada di banjar Ujung, Desa Tumbu kabupaten Karangasem Bali. Lokasinya memang lumayan jauh dari tempat wisata Kuta Bali.
Tapi, jika kamu menggunakan mobil, akan memakan waktu sekitar dua jam perjalanan, memang lumayan jauh. Walaupun jaraknya yang lumayan jauh, kamu tidak akan menyesal karena tempat ini sangat estetik dan juga menyimpan banyak sejarah.
Jika kamu penasaran akan kerajaan Bali kuno yang masih dijaga dan dirawat sampai sekarang kamu dapat ke Taman Ujung Karangasem Bali ini. Selain itu tempatnya yang asri dan indah sehingga membuat sisi penjuru taman ini visa sebagai spot foto.
Sejarah Taman Ujung Karangasem
Sebelum kamu datang berwisata ke Taman Ujung Sukasada sebaiknya kamu tahu sejarahnya terlebih dahulu.
Taman Ujung Karangasem ini dibangun dalam pemerintahan raja Karangasem bernama I Gusti Bagus Jelantik. DIketahui, raja ini memiliki gelar dengan nama, Agung Anglurah Ketut Karangasem.
Taman Soekasada di bangun pada tahun 1901 dengan nama kolam Dirah. Kolam Dirah yang memiliki arti sebagai kolam tempat pembuangan, bagi orang yang menguasai ilmu hitam.
Kemudian, pada tahun 1909, raja Karangasem memerintahkan seorang arsitektur Belanda, bernama Van Den Hentz dan arsitektur orang Tiongkok, bernama Loto Ang, untuk membangun kolam Dirah, menjadi tempat peristirahatan Raja Karangasem.
Pembangunan dari Taman Ujung Karangasem ini juga tentunya dibantu oleh arsitek asal Bali dari kerajaan Karangasem.
Selain berfungsi sebagai untuk tempat peristirahatan raja, Taman inj di bangun juga sebagai tempat untuk raja Karangasem bersemedi dan tempat untuk menjamu tamu kerajaan Karangasem.
Pembangunan dari Taman Sukasada ini selesai dibangun pada tahun 1921. Dan masih terawa sampai sekarang.
Riwayat Konservasi Taman Ujung
Setelah dibangun, pada tahun 1994 pemerintah melalui Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Gianyar melakukan investigasi dan merekam seluruh kerusakan bangunan dari Taman Ujung Karangasem ini.
Setelah itu, pada tahun 1999, Bank Dunia memberikan perhatian melalui Culture Heritage Conservation (di bawah naungan Dinas Kebudayaan Propinsi Bali) untuk melakukan studi konservasi.
Kemudian, pada tahun 2001 Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Gianyar (BP3) berhasil memugar kembali dua kanopi yang menghubungkan dengan Bale Gili. Pemerintah juga membuat tiruan dari beberapa relief wayang yang menjadi reruntuhan termasuk juga membuat peta situasi dari taman tersebut.
Di tahun 2002 barulah Bank Dunia memberikan bantuan dana untuk pemugaran Taman Ujung yang dimanfaatkan untuk pembangunan pagar keliling, pintu gerbang serta perbaikan kolam.
Di tahun 2003 juga mendapatkan bantuan yang sama kemudian dilakukan perbaikan di Bale Warak, Bale Gili, Bale Kambang, Bale Lanjuk, Bale Kapal dan perbaikan lainnya.
Konservasi itu dilakukan dan selesai di bulan Mei 2004 yang ternyata ditaksir menghabiskan keseluruhan dan bantuan senilai 10 miliar rupiah.
Harga Tiket Masuk Taman Ujung
Jika kamu ingin ke Taman Ujung Karangasem ini bisa simak harga tiket masuk dan jam berkunjung ke wisata ini. Yuk simak artikel selengkapnya berikut ini!
Sebelumnya, perlu kamu ketahui bahwa untuk harga tiket masuk Taman Sukasada Ujung Water Palace memiliki harga tiket masuk berbeda untuk wisatawan asing dan wisatawan domestik.
Berikut ini daftar harga tiket masuknya:
1. Tiket masuk, Rp 15,000 / Dewasa (Domestik).
2. Harga tiket masuk Taman Ujung, Rp 5.000 / Anak (Domestik).
3. Tiket masuk Rp 50,000 / Dewasa (WNA).
Harga tiket masuk Taman Ujung Rp 25,000/anak (WNA).
4. Parkir mobil, Rp 5,000 / mobil.
5. Tiket masuk untuk photo prewedding domestik, IDR 1,000,000 (untuk semua krew).
6. Harga tiket masuk untuk photo prewedding WNA, IDR 2.000.000 (untuk semua krew).
Jam buka ini dibuka setiap hari dari pukul 07:00 – 19:00 waktu setempat.
Jika kamu ingin ke Taman ini ternyata tidak ada transportasi umum yang tersedia untuk objek wisata. Sehingga kamu bisa memilih memakai kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan.
Karena lokasi dari objek wisata Taman Sukasada ini sangat jauh dari pusat pariwisata di Bali. Lokasinya juga yang tidak mudah untuk dicari bagi yang pertama kali yang baru ke taman ini.
Sebaiknya kamu bisa menggunakan jasa rental mobil di Bali dengan supir. Dengan menggunakan jasa rental mobil murah di Bali dengan supir, kamu dapat mengumpulkan energi untuk hunting spot foto di Taman Soekasada.
Spot menarik di Taman Ujung Karangasem
Tentunya saat wisata ke Taman Soekasada, tidak akan menarik jika hanya melihat kolam. Kamu bisa mendapatkan spot menarik dengan menaiki anak tangga, kurang lebih 100 anak tangga yang di atasnya terdapat bangunan pilar tanpa atap.
Dari atas bangunan atap itu kamu bisa melihat seluruh pemandangan istimewa dari Taman Ujung Karangasem ini.
Selain kolam, kamu juga bisa melihat lautan biru dan pantai Ujung di arah Tenggara. Kemudian, bagian Timur kamu bisa melihat ke bawah pesona dan keunikan dari arsitektur.
Selain itu, pada bagian timur atas, kamu juga akan bisa melihat bukit hijau, bernama bukit Bisbis. Jika kamu penasaran akan kolam di taman ini yuk simak artikel selengkapnya berikut ini!
1. Tata Letak Kolam
Di Taman Soekasada terdapat 3 kolam besar yang terdapat dalam satu tempat namun, letak kolamnya di pisah-pisah.
Kolam pertama berada di bagian selatan dan kolam kedua berada di bagian Utara. Dibagian selatan terdapat bangunan di tengah kolam.
Usut punya usut, bangunan itu bernama Bale Bengong. Bangunan itu tidak memiliki atau menggunakan di dinding.
Selanjutnya, kolam yang berada di Utara, luasnya lebih besar dari pada kolam yang berada di selatan. Di tengah-tengah kolam di bagian utara ini terdapat jembatan yang di gunakan untuk melintasi kolam.
Kemudian, di tengah kolam yang di hubungkan oleh jembatan, terdapat bangunan yang dulunya di gunakan sebagai tempat peristirahatan raja Karangasem.
2. Kedalaman Kolam Taman Ujung Karangasem
DIketahui bahwa kolam Taman ini memiliki kedalaman yaitu 1,5 meter. Wah ternyata cukup dalam ya, jadi jika kamu membawa anak kecil ke kolam ini perlu diawasi agar tidak terjadi insiden bahaya.
3. Keunikan Arsitektur Istana Peristirahatan Raja Karangasem Bali
Arsitektur dari istana peristirahatan raja Karangasem memiliki keunikan. Arsitektur dari taman ini menggabungkan arsitektur Eropa zaman pertengahan dan arsitektur Bali.
Kamu bisa melihat ciri dari arsitektur Eropa ini terdapat pada kaca warna warni. Lada dinding bangunan peristirahatan raja ini tampak mirip seperti desain gereja yang ada di Eropa.
Dari jendela di kamar peristirahatan raja, kamu bisa melihat kolam dengan bunga Tujung/Lotus bewarna putih dan merah.
Diketahui bahwa arsitektur taman ujung ini sudah ada perubahan dan beberapa kali konservasi. Hal ini karena taman ini mengalami kerusakan saat peristiwa penjajahan Jepang.
Kerusakan terparah terjadi pada tahun 1963, pada saat gunung Agung (gunung tertinggi di Bali) meletus. Semenjak saat itu, taman ini tidak mendapat perawatan.
Kemudian baru pada tahun 2000, puri Karangsem dan pemerintah kabupaten Karangasem melakukan perbaikan tanpa mengubah bentuk asli dari Taman Ujung Sukasada atau Water Palace.