Foto : Freepik/wirestock

IntipSeleb – Di antara 25 nabi dan rasul yang wajib diimani, kisah Nabi Shaleh adalah salah satunya. Nabi Shaleh memiliki kisah yang penuh dengan mukjizat serta keajaiban.

Nabi Shaleh diketahui merupakan nabi kelima yang diutus oleh Allah SWT ke muka bumi. Sebelum Nabi Shaleh, Allah mengutus empat orang nabi lainnya yaitu Nabi Adam, Nabi Idris, Nabi Nuh, dan Nabi Hud.

Allah SWT mengutus Nabi Shaleh dan memberinya amanah untuk berdakwah di tengah-tengah sebuah kaum yang bernama kaum Tsamud. Seperti kisah nabi yang lainnya, perjuangan Nabi Shaleh untuk berdakwah pun tidak mudah dan menghadapi berbagai tantangan.

Lalu, seperti apa kisah Nabi Shaleh dan perjalanannya dalam mendakwahi kaum Tsamud? Yuk, cari tahu lewat pembahasan berikut ini.

Kisah Nabi Shaleh dan Mukjizatnya yang Luar Biasa

1. Mengenal Nabi Shaleh

Foto : Pinterest

Sebelum membahas lebih jauh mengenai kisah perjalanan Nabi Shaleh mendakwahi kaum Tsamud serta bagaimana mukjizat luar biasa yang dikaruniakan kepadanya, mari mengenal terlebih dahulu mengenai sosok sang Nabi beserta latar belakangnya.

Nabi Shaleh sendiri merupakan seseorang yang berasal dari kaum Tsamud. Ia diketahui berasal dari keluarga yang terpandang dan dihormati oleh orang-orang di kaum Tsamud. Beberapa ulama meriwayatkan jika Nabi Shaleh memiliki seorang Ayah bernama Ubaid.

Ia bersama kaum Tsamud tinggal di sebuah daerah bernama Al-Hijr yang letaknya ada di sekitar Arab Utara. Selain latar belakangnya yang berasal dari keluarga yang terpandang, kepribadian Nabi Shaleh juga dikenal rendah hati, pintar, dan mudah bergaul.

Hal itu membuat dirinya diterima dengan baik oleh orang-orang dari kaum Tsamud dan cukup dihormati. Kaum Tsamud juga berharap Nabi Shaleh dapat meneruskan tradisi mereka yang sudah dilakukan turun temurun.

Nabi Shaleh diutus setelah Nabi Hud, dan sebelum Nabi Ibrahim. Ia diberi amanah untuk meluruskan sikap kaum Tsamud yang tidak mau kembali ke jalan yang lurus dan menyembah Allah SWT.

Diberikan amanah seperti itu, Nabi Shaleh pun berusaha menjalankannya dengan baik. Sang Nabi mencoba untuk mengajak para anggota kaum Tsamud untuk mengikuti ajaran yang ia bawa dan menyembah Allah SWT.

Pada saat itu, kaum Tsamud dikenal sangat ahli dalam memahat batu dan membuat patung. Hal itu disebabkan oleh lokasi tempat tinggal mereka. Kaum Tsamud diketahui tinggal di area pegunungan dan memiliki banyak sekali bebatuan indah hingga yang biasa saja.

Dengan keahliannya itu, kaum Tsamud pun membuat berhala yang kemudian mereka sembah dengan kesesatan yang nyata. Tak hanya itu, kaum Tsamud juga angkuh dan dan suka memandang rendah kaum lainnya.

Sempat menjadi orang yang dihormati oleh kaum Tsamud, Nabi Shaleh rupanya mulai mendapat masalah semenjak mengajak rakyat Tsamud menyudahi penyembahan berhala tersebut.

Sejak memulai dakwahnya, kaum Tsamud merasa kecewa karena berharap Nabi Shaleh akan menjadi penerus adat-istiadat mereka yang sudah dilakukan selama turun temurun.

Salah satunya adalah kaum Tsamud menganggap Nabi Shaleh sebagai penipu dan mereka tak percaya jika sang nabi adalah utusan Allah SWT. Mereka bahkan menantang agar Nabi Shaleh menunjukkan mukjizat sebagai bentuk kenabiannya.

2. Mengeluarkan Unta Betina dari Sebuah Batu

Foto : Freepik/wirestock

Salah satu tantangan kaum Tsamud kepada Nabi Shaleh adalah memintanya untuk mengeluarkan seekor unta betina yang sedang hamil 10 bulan dari sebuah batu besar yang ditunjukkan oleh mereka.

Mendapat tantangan seperti itu, Nabi Shaleh segera berdoa kepada Allah SWT untuk dapat memenuhi apa yang diminta kaum Tsamud itu.

Nabi Shaleh pun memukul permukaan batu besar tersebut dan dengan izin Allah SWT keluarlah seekor unta betina yang memiliki ciri-ciri yang persis sama dengan apa yang diminta kaum Tsamud.

Kaum Tsamud pun terkaget-kaget melihatnya. Keajaiban itu membuat sebagian dari mereka akhirnya mengikuti ajaran yang dibawa Nabi Shaleh. Namun, ada pula sebagian lainnya yang memilih tetap menentang Nabi Shaleh. Hal ini dijelaskan pada ayat berikut:

Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan) kebenaran untukmu, sebab itu biarlah dia makan di bumi Allah, dan jangan lah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan membuat kamu ditimpa azab yang dekat,” (QS Hud: 64)

Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar,” (QS Asy-Syu’ara” 156).

3. Kaum Tsamud Membunuh Unta Betina

Foto : ddhk.org

Meski sudah diperingatkan untuk jangan mengganggu unta betina tersebut, namun sebagian kaum Tsamud yang belum beriman kepada Allah pun mengingkari peringatan tersebut.

Mereka malah menganiaya dan membunuh unta betina tersebut. Saat sang unta sedang minum air, salah satu dari mereka pun memanah unta tersebut sementara yang lainnya menikam bagian perut unta dengan menggunakan pedang. Kejadian ini disebutkan dalam salah satu ayat:

Dan sekali-sekali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu.

Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti” (QS Al Isra: 59)

Ketika Nabi Shaleh mengetahui apa yang dilakukan kaum Tsamud kepada unta tersebut, ia sangat sedih sampai menangis. Sehingga Nabi Shaleh pun memperingatkan bahwa akan datang azab yang pedih kepada mereka. Mereka dipersilahkan bersuka ria selama 3 hari sebelum azab itu datang.

Maka mereka menyembelih unta itu, kemudian dia (Shaleh) berkata, ‘Bersuka rialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari. Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.’” (QS Hud: 65)

4. Azab Kepada Kaum Tsamud

Foto : bershalawat.com

Dalam kisah Nabi Shaleh, diceritakan jika kaum Tsamud diberikan azab yang datangnya berangsur-angsur selama beberapa hari. Nabi Shaleh mengatakan jika azab tersebut akan didahului dengan tanda berupa wajah yang berubah.

Satu hari setelah pembunuhan unta betina itu, wajah kaum Tsamud berubah menjadi kekuningan. Kemudian di hari kedua, wajah mereka berubah menjadi kemerahan, dan di hari ketiga wajah mereka berubah menjadi kehitaman.

Hingga akhirnya pada hari keempat, terdengar suara dahsyat yang berasal dari langit disertai dengan getaran bumi yang tak kalah hebatnya. Guncangan tersebut begitu hebatnya hingga membuat semuanya benar-benar hancur dan tidak tersisa lagi kaum Tsamud yang membangkang.

Satu-satunya yang selamat hanyalah Nabi Shaleh dan para pengikutnya yang setia menjalankan ajaran Allah dan menjauhi maksiat yang dilarang. Peristiwa ini diceritakan dalam surat Hud ayat 66-68:

Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersama dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.” (rth)

Topik Terkait