Jakarta – Mengalami kegagalan dalam menjalin hubungan dengan wanita bukan hal baru bagi Anji Manji. Yang terbaru, ia tengah menjalani serangkaian proses perceraian dengan sang istri, Wina Natalia.
Meski berujung kandas, Anji memilih untuk menjalin hubungan baik dengan mantan istri dan mantan kekasihnya di masa lalu, Wina Natalia dan Sheila Marcia. Bahkan, ia menyebut Wina dan Sheila sebagai perempuan yang tak akan pernah ia tinggalkan.
Penasaran nggak sih dengan alasan Anji Manji mengatakan hal demikian? Yuk simak artikel selengkapnya berikut ini!
Tak Akan Tinggalkan Mantan
Tengah menjalani serangkaian proses perceraian dengan Wina Natalia, musisi kenamaan Anji Manji baru-baru ini flashback ke postingannya setahun lalu. Dalam postingan tersebut, tampak Anji berfoto bersama dengan Wina Natalia dan Sheila Marcia.
Terlihat akur meski memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan, Anji lewat unggahan tersebut mengatakan bahwa kedua wanita yang ada di foto tersebut tak akan pernah ia tinggalkan dan hapus dari kehidupannya.
“5 Juli 2023 saya pernah menulis ini. 2 perempuan yang tidak akan pernah saya tinggalkan dan tanggalkan,” tulis Anji dikutip dari Instagram story-nya pada Selasa, 25 Juni 2024.
Lewat unggahan tersebut, Anji mengaku ingin terus menjalin hubungan baik dengan Wina Natalia dan Sheila Marcia lantaran keduanya adalah ibu dari anak-anak Anji.
“Di dunia ini, ada 2 perempuan yang tidak mungkin bisa saya tinggalkan. @winatalia @itssheilamj. Karena tidak mungkin. Mereka adalah Ibu dari anak-anak saya,” sambungnya.
Masa Lalu Jadi Pelajaran
Lebih lanjut, Anji mengatakan bahwa sampai kapan pun, ia dan ibu dari anak-anaknya harus tetap menjalin komunikasi apapun kondisinya. Hal ini dia lakukan demi masa depan anak-anaknya.
“Sampai tua kami harus tetap berkomunikasi baik. Kan males ya harus berkomunikasi misalnya untuk soal pendidikan anak tapi komunikasinya enggak enak dan lancar?!” ujar Anji.
Meski hubungannya dengan Wina Natalia dan Sheila Marcia kandas, Anji memilih untuk menjadikan hal tersebut sebagai pelajaran dan tak perlu menjadikan mereka berseteru.
“Apapun yang terjadi di masa lalu, biarlah jadi pelajaran. Tidak bisa diubah atau ditiadakan. Kalau tidak menyatu bukan berarti harus berseteru. Kami sudah pernah menyumbang cerita gelap. Harusnya seimbang, dengan cerita terang,” pungkasnya.