IntipSeleb – Andy F Noya, sosok yang kita kenal sebagai jurnalis dan pembawa acara terkenal, baru-baru ini mengungkapkan pandangannya tentang sindrom anak tengah dan alasan di balik keputusannya untuk tidak memiliki anak favorit.
Seperti apa cerita ayah dari Marco dan Marlo ini? Yuk kita intip di bawah ini.
Perbedaan Anak Tengah
Andy bercerita tentang momen-momen ketika anak-anaknya lahir. Saat anak pertama lahir, album fotonya penuh dengan kenangan manis. Namun, ketika anak kedua lahir, jumlah foto mulai berkurang.
"Begitu anak kedua itu drastis agak turun. Kita berdua bosan foto-foto ya. Ih lucu-lucu tapi ya lucu aja gitulah," ujar Andy dalam acaranya.
Enam tahun setelah anak kedua lahir, keluarga mereka menyambut kedatangan anak ketiga, Marlo. "Ih lucu banget ada mainan baru gitu ya, ada mainan baru albumnya langsung tinggi lagi," tambah Andy.
Namun, perhatian lebih yang diberikan pada anak pertama dan ketiga membuat anak kedua merasa kurang dikasihi. Andy mengungkapkan bahwa mereka baru mengetahui adanya sindrom anak tengah setelah berkonsultasi dengan psikolog.
"Anak tengah itu ada sindromnya. Jadi jangan sampai kemudian terasa bahwa kasih sayang kepada anak kedua itu kurang sehingga dia merasa kecil," jelas Andy.
Ketika anak kedua diminta menggambar pohon dan orang, hasil gambarnya menunjukkan pohon besar dan orang kecil, yang mengindikasikan perasaan tidak dihargai.
Tidak Memiliki Anak Favorit
Menurut psikolog, peran ayah sangat penting dalam mengatasi sindrom ini. "Jadi bapaknya harus lebih berperan untuk memeluk anaknya. Sejak itu kami sering berpelukan," cerita Andy.
Langkah ini terbukti efektif, karena anak kedua mulai menunjukkan prestasi dan kepercayaan diri yang meningkat. Bersama istrinya, Andy sepakat untuk tidak memiliki anak favorit.
"Kami tidak punya anak favorit. Hati-hati ya, satu hari kalian punya anak mungkin dalam hati kecil kalian ada anak favorit tapi jangan terucapkan, jangan terlihat, jangan terasa," pesan Andy.
Andy juga menekankan pentingnya pelukan dalam keluarga. "Peluk anakmu sebanyak kamu bisa karena ternyata pelukan ayah pelukan ibu itu membuat anak akan bisa lebih sukses, lebih mandiri, dan lebih percaya diri," tuturnya.
Kasih sayang yang tulus dan perhatian yang merata adalah kunci untuk menciptakan anak-anak yang bahagia dan percaya diri.