Di Middlesex University itu lah Sashya yakin bahwa dirinya ingin menjadi seorang facial animator setelah tertarik ketika belajar. Dalam perjalanan kariernya, Sashya memutuskan untuk kembali ke Indonesia setelah lulus S1 di London. Di Indonesia, ia mengambil beberapa proyek animasi lepas untuk menambah portofolio miliknya. Selain itu ia juga mengajar paruh waktu di SAE Indonesia.
“Aku waktu itu kerja di SAE, awalnya cuman mengajar paruh waktu aja ngajar basic animation. Saat itu juga sempat ambil pekerjaan lepas gitu ngerjain animasi beberapa iklan. Lalu kemudian, aku bersyukur bahwa SAE percaya dengan kemampuan yang aku miliki hingga diangkat menjadi Academic Coordinator untuk bidang animasi saat itu,” jelas Sashya tentang perjalanan karirnya. Menurutnya, kesempatan mengajar di SAE Indonesia saat itu merupakan hal yang sangat luar biasa bagi dirinya.
Bekerja di Weta FX
Sashya menjelaskan bahwa dirinya memang tinggal dan besar di Wellington, New Zealand jadi tidak heran jika dirinya memang terpapar animasi-animasi seperti Avatar dan Lord of The Rings. Di tempat ia tinggal, kebetulan adalah salah satu studio animasi terbesar yaitu Weta FX. Sejak lulus S1 dari Middlesex, ia bercita-cita bahwa kelak nanti apabila ada kesempatan, kerja di Weta FX adalah salah satu goals dalam hidupnya.
Menghabiskan waktu selama delapan tahun tinggal dan kerja di Indonesia, membuat Sashya beserta suaminya rindu akan Wellington. Hal ini yang akhirnya mendorong mereka berdua untuk kembali ke Selandia Baru untuk membuka lembaran baru pada jenjang karirnya di dunia animasi.
“The reason aku balik ke New Zealand itu memang karena cita-citaku waktu itu kan jadi Facial Animator. Satu-satunya tempat yang aku tahu fokus mengerjakan muka dan projek-projek yang jadi inspirasi aku pada awal belajar itu ada disini, di Wellington. Jadi keputusan yang tepat untuk aku kembali ke tempat aku besar,” jelasnya ketika ditanya IntipSeleb mengapa memilih kembali.