Jakarta – Di antara ramainya film horor di sinema Tanah Air, genre drama kembali hadir menghibur kami di bioskop, dari Dua Hati Biru hingga yang terbaru Glenn Fredly The Movie.
Glenn Fredly The Movie, film drama garapan Lukman Sardi ini mengangkat kisah kehidupan tentang mendiang musisi ternama Glenn Fredly. Seperti apa keseruan film ini? Simak review film dan informasinya di bawah ini dan jangan lupa di-scroll ya.
Tentang Film Glenn Fredly The Movie
Film Glenn Fredly The Movie adalah hasil kolaborasi antara Time International Films yang diproduksi oleh DAMN! I Love Indonesia Pictures bekerja sama dengan Adhya Pictures.
Film drama ini mengisahkan perjalanan hidup Glenn Fredly, termasuk perjuangannya dalam meraih karier, memperjuangkan kemanusiaan, serta impian untuk memiliki keluarga yang harmonis dan bahagia.
Marthino Lio memerankan peran utama sebagai Glenn Fredly dalam film ini. Selain itu, film ini juga memperkenalkan empat tokoh wanita yang mewarnai kehidupan sang musisi, antara lain ibunya, Linda (diperankan oleh Ruth Sanaya), mantan kekasihnya, Nola (Alyssa Abidin) dan Dewi (Sonia Alyssa), serta istrinya, Mutia Ayu (diperankan oleh Zulfa Maharini).
Review Film Glenn Fredly The Movie
Sebelum film dimulai, sang sutradara Lukman Sardi telah menegaskan bahwa Glenn Fredly The Movie bukanlah film biopik, melainkan sebuah film drama keluarga tentang sosok bernama Glenn.
Namun, bagaimanapun film ini tidak seperti film kebanyakan yang mengangkat kisah hidup seorang penyanyi dari sebelum masa debut mereka. Sedang menaiki tangga kesuksesan di kariernya ini, GFTM menyoroti kisah cinta, konflik keluarga serta tekad kemanusiaan Glenn Fredly.
Sejak awal film, kamu akan langsung dibuat terhibur sekaligus terharu dengan alunan lagu-lagu legendaris Glenn Fredly, ditambah dengan konflik keluarga almarhum dengan sang ayah yang menentang keras kariernya sebagai penyanyi.
Kamu juga bisa melihat sisi Glenn yang mungkin belum kamu tahu, tentang besarnya tekad beliau untuk memperjuangkan kemanusiaan terutama di tanah kelahirannya di Indonesia Timur, Ambon.
Drama keluarga hingga percintaan Glenn Fredly ini dibentuk dengan sangat baik, setidaknya sampai pertengahan film. Mulai pertengahan film hingga sebelum akhir, pace-nya terasa cepat dan terburu-buru hingga beberapa bagian terasa hambar. Lalu, ada satu sampai dua plot hole yang membuat penasaran sampai akhir.
Namun, menjelang akhir film ini kembali memberikan esensi emosionalnya. Penceritaan masalah keluarga Glenn jauh lebih kuat dan emosional daripada kehidupan asmaranya, terutama di setiap interaksinya dengan sang ayah (yang diperankan oleh Butet).
Hal ini juga merujuk pada chemistry pemeran Glenn Fredly, Marthino Lio, dengan mantan kekasihnya, Nola (Alyssa Abidin) dan sang mantan istri Dewi (Sonia Alyssa) serta pemeran istri, Mutia Ayu (Zulfa Maharini).
Nola hanya muncul dalam adegan singkat hingga tak terlalu banyak chemistry yang bisa dilihat antara Marthino dan Alyssa. Chemistry antara Marthino dengan Dewi serta Zulfa Maharini pun cukup baik, terutama di bagian puncak hubungan mereka masing-masing.
Namun, jika dibandingkan lagi, Marthino justru memiliki chemistry yang lebih kuat dengan pemeran ayahnya, Butet. Dari adegan pertengkaran hingga saling memaafkan, keduanya berhasil menampilkan kompleksnya hubungan ayah-anak dengan trauma yang ada di belakang mereka dengan penuh emosional.
Kesimpulannya, Glenn Fredly The Movie berhasil menampilkan kisah hidup almarhum Glenn Fredly dengan penuh emosional. Meskipun memiliki beberapa kekurangan, film ini menjadi kumpulan memori terbaik untuk mengenang jejak kebaikan hati dan kemanusiaan Glenn sekaligus karyanya di dunia musik Tanah Air.