Jakarta – Aghnia Punjabi, selebgram asal Malang belakangan menjadi trending topic lantaran peristiwa naas berupa penganiayaan yang dialami oleh sang putri, Cana, oleh pengasuhnya sendiri.
Baru-baru ini, lewat unggahan Instagram terbarunya, Aghnia Punjabi membeberkan kronologi lengkap peristiwa penganiayaan tersebut. Penasaran? Yuk simak selengkapnya berikut ini!
Anak Jadi Korban Penganiayaan
Aghnia Punjabi mengalami pukulan keras lantaran sang putri, Cana, menjadi korban penganiayaan oleh babysitter-nya sendiri yang diketahui bernama Indah. Cana ditemukan dalam kondisi lebam dan penuh luka sepulangnya Aghnia dari urusan bisnis di Jakarta.
Pada unggahannya di Instagram, Aghnia membagikan kondisi wajah Cana yang babak belur. Terdapat lebam di bagian mata kiri, bekas luka di daun telinga, dan luka di area bibirnya.
Dari rekaman CCTV, tampak babysitter melakukan penganiayaan pada anak Aghnia Punjabi. Dan saat ini pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Malang.
Kronologi Lengkap Penganiayaan Anak Aghnia Punjabi
Pada tanggal 27 Maret 2024 lalu, Aghnia Punjabi pergi ke Jakarta untuk urusan bisnis. Alasannya tidak membawa kedua anaknya adalah karena kedua anaknya tidak bisa meninggalkan sekolah. Akhirnya, ia menitipkan anaknya pada babysitter dalam pengawasan adik iparnya.
“Tanggal 27: saya pergi ke jakarta siang hari untuk bazar selama 2 hari, saya tidak membawa anak di karenakan cana dan sultan sudah sekolah. Cana sekolah di hari senin sampai dengan jumat. Saya titipkan sus dengan adik ipar saya. Di rumah ada: driver, mba 2 orang, suster 2 orang termasuk tersangka dan adik ipar,” tulisnya dikutip dari Instagramnya pada Minggu, 31 Maret 2024.
Pada tanggal 28 Maret, tepat saat peristiwa penganiayaan terjadi, semua orang yang ada di rumah tersebut sedang berada di basement sehingga tidak bisa mendengar apa yang terjadi di dalam kamar anak Aghnia Punjabi.
Selama 1 jam menganiaya anak selebgram tersebut, pelaku mengunci rapat pintu kamar dan tidak membiarkan anak Aghnia keluar dari kamar. Di sisi lain, pelaku memberitahu semua orang rumah bahwa Cana sedang sakit demam.
“Jam 4 subuh peng4niyaya4n terjadi, posisi semua di basement tidak mendengar sama sekali dan kamar terkunci rapat proses dilakukan 1 jam tanpa henti. Dan pelaku tidak memperbolehkan cana keluar kamar karena takut terlihat orang rumah atas tindakannya ia memberitahu semua orang rumah bahwa cana demam, makananpun di bawa ke kamar,” sambungnya.
Ketika Aghnia Punjabi dan sang suami tiba dari Jakarta pada tangga 29 Maret, pelaku memberitahu Aghnia bahwa sang putri terluka karena jatuh dari kamar mandi.
Curiga dengan luka sang anak yang tampak tidak wajar, suami Aghnia Punjabi lantas mengecek CCTV untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.
“Tanggal 29 hari dimana saya balik dari jakarta. Pelaku memberitahu saya bahwa cana jatuh dari kamar mandi dan memar. Tapi memarnya nggak wajar suami cek cctv ternyata terbukti pelaku melakukan peng4niyaya4an tapi tidak mengakui,” sambung Aghnia.
“Singkatnya seperti itu, saya serahkan ke pihak yang berwajib. Semoga cana mendapatkan keadilan seadil adilnya. Terimakasih untuk teman teman yang men support saya, saya tidak bisa ngomong apa apa lagi,” pungkas Aghnia Punjabi atas kronologi lengkap penganiayaan anaknya oleh sang babysitter. (bbi)