Jakarta – Selebgram dan pengusaha asal Malang, Aghnia Punjabi belakangan menjadi sorotan publik lantaran peristiwa naas yang menimpa putrinya, Cana. Anak Aghnia Punjabi dan Reinukky Abidharma tersebut dianiaya sang pengasuh hingga luka-luka.
Yang terbaru, pengasuh bernama Indah tersebut akhirnya ditetapkan sebagai tersangka oleh Polresta Malang. Setelah sebelumnya hanya membagikan update melalui Instagram, Aghnia Punjabi akhirnya membeberkan secara langsung di depan media. Seperti apa kelanjutannya? Yuk simak selengkapnya!
Bukan Pertama Kali
Berbicara di depan awak media, Aghnia Punjabi menjelaskan soal sosok pengasuh yang awalnya ia nilai sebagai pribadi yang sangat sopan setelah bekerja dengannya selama kurang lebih satu tahun.
Meski demikian, selebgram kenamaan tersebut mengaku sempat menemukan hal-hal yang mencurigakan di tubuh anaknya, seperti bekas cubitan. Akan tetapi, ia masih berusaha berpikir positif terhadap pengasuh bernama Indah tersebut.
Lebih lanjut, Aghnia menyebutkan bahwa peristiwa serupa pernah terjadi sebelumnya, namun pada saat itu ia tak membawanya ke jalur hukum dan memilih untuk memaafkan pelaku.
“Pelaku ini satu tahun bekerja dengan saya dengan sangat sopan. Selama satu tahun ini sedikit banyak ada hal-hal yang mungkin menurut saya mencurigakan, seperti ada bekas cubitan,” ungkap Aghnia Punjadi dikutip dari Instagram @lambegosiip pada Minggu, 31 Maret 2024.
“Cuma saya melihat susternya dengan perangai yang sangat sopan jadi saya masih percaya sama susternya. Tapi dibuktikan di hari ini dan sebelumnya saya sudah pernah mengalami kejadian yang sama cuma tidak saya laporkan polisi, saya maafkan. Jadi untuk kali ini saya tidak tdiak bisa saya memberikan ke pihak yang berwajib,” lanjutnya.
Kronologi Penganiayaan
Terkait peristiwa naas yang menimpa sang putri, Aghnia Punjabi pun berharap agar pelaku dijerat hukuman seberat mungkin. Terlebih jika menilik dari rekaman CCTV yang memperlihatkan Cana disiksa selama satu jam lebih.
“Saya sangat berharap pelaku dijerat hukum yang sebesar-besarnya, karena kalau awak media melihat CCTV itu anak saya disiksa satu jam lebih tanpa ada ampun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aghnia Punjabi menjelaskan kronologi penganiayaan yang dilakukan oleh sang pengasuh kepada putrinya yang berusia 3 tahun. Pelaku melakukan penyiksaan tersebut di waktu sahur dalam kondisi kamar terkunci sehingga tidak ada yang mengetahuinya.
“Disiksa tuh dalam artian anak saya lari ke sana ke sini dikejar sampai mampus. Itu anak 3 tahun. Tidak ada yang menolong karena pada saat itu kamarnya dikunci dan itu pada sahur semua mbak-mbak saya di bawah sahurnya basement, jadi tidak ada yang mendengar. Dan untuk menutupi itu semua sus ini membiarkan anak saya untuk di dalam kamar dikunci tidak diberi makan, mungkin hanya satu kali satu harian,” jelasnya dengan suara bergetar.
“Saya nggak bisa ngomong apa-apa lagi,” pungkas Aghnia Punjabi. (bbi)