Foto : Instagram

IntipSeleb – Nikita Mirzani akhirnya buka suara terkait unggahannya yang mengkritik keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Senin, 14 September 2020 mendatang.

Menurut mantan istri Sajad Ukra ini, penerapan PSBB tidak efisien. Pasalnya tidak dilakukan sedari awal. Bagaimana penjelasan lengkap Nikita Mirzani terkait status instastory-nya? Yuk intip pengakuannya.

Baca Juga: Nikita Mirzani Gak Terima Anies Baswedan PSBB Jakarta, Disuruh Tahajud

Menilai PSBB Kurang Efisien

Foto : Instagram/nikitamirzanimawardi_17

Seperti yang diketahui, Nikita Mirzani melayangkan kritik kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui instastory-nya @nikitamirzanimawardi_17 pada Kami, 10 September 2020 kemarin. Ibu tiga anak itu tidak segan-segan untuk mengkritik keputusan PSBB yang diambil Anies Baswedan terlambat.

Namun, Nikita Mirzani mengaku unggahannya itu murni hanya menyuarakan pendapat sebagai Warga Negara Indonesia. Ia menilai kritikannya itu masih baik dan berada di jalur yang benar.

“Itu kan menyuarakan suara aja. Ya kita kan sebagai warga Indonesia berhak menyuarakan apa pun selagi itu masih di jalur yang benar. Tidak ada penghinaan. Itu kan yang gua rasakan sebagai rakyat Indonesia,” kata Nikita Mirzani dilansir IntipSeleb dari YouTube Beepdo pada Juma, 11 September 2020.

Menurut perempuan yang sering disapa Nyai ini, PSBB yang diterapkan kurang efisien. Pasalnya tidak dilakukan sedari awal penyebaran COVID-19 melanda Jakarta. Ia menilai jika lebih baik dilakukan lockdown untuk hasil yang lebih maksimal.

“Bila perlu jangan ada pendatang. Tapi kan tidak dilakukan. Memang sekarang yang gue baca COVID-19 memang makin banyak, makin parah. Sebenernya kalau ngomongin COVID-19 enggak ada habis-habisnya. Itu berasal dari diri sendiri aja sih,” lanjut perempuan berusia 34 tahun itu.

Buka Suara Soal Tak Memilih Anies Baswedan

Foto : Berbagai sumber

Saat unggahan tentang kritikan Nikita Mirzani tersebar, ia juga membeberkan jika Nikita Mirzani tidak memilih Anies Baswedan saat merebut kursi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Menurutnya, itu adalah hal yang wajar. Pasalnya setiap warga negara memiliki pilihannya masing-masing.

“Ya kita kan bebas dong mau milih siapa. Masa kita mesti disuruh-suruh pilih ini ya. Kalau hatinya enggak ke situ, ya mau gimana,” jawab selebritis penuh kontroversial itu.

Tetapi ia kembali menekankan jika Nikita Mirzani tidak pro atau kontra. Nikita Mirzani hanya menyuarakan pendapatnya yang akan menerima dampak dari PSBB nanti. Pasalnya, Nikita Mirzani juga memperkerjakan banyak orang dan harus bertanggung jawab dengan pendapatan mereka.

Beri Saran untuk Pemerintah

Foto : Instagram/@nikitamirzanimawardi_17

Dalam pengakuan Nikita Mirzani, jumlah penderita COVID-19 semakin banyak saja. Hal ini juga tergantung dari upaya masyarakat saat melakukan kegiatan pada masa PSBB transisi, apakah melaksanakan protokol kesehatan atau tidak.

“Yang gua kasian sih bukan orang-orang di atas. Walaupun bisnis akan jadi hancur banget, orang kaya bisa juga enggak punya uang gara-gara bisnisnya enggak berjalan. Apalagi yang susah bisa makin susah. Itu aja sih,” jelas pemain film Si Juki The Movie pada tahun 2017 ini.

Pada penghujung video, Nikita Mirzani pun memberikan saran kepada pemerintah untuk cepat-cepat menyelesaikan pandemi COVID-19 yang semakin merajalela. Nikita Mirzani menyarankan pemerintah untuk segera ambil solusi. Sehingga Indonesia bisa merasakan kehidupan tanpa PSBB dan menyusul negara lain.

“Cari solusi yang terbaiklah. Kita sembilan bulan udah kaya begini. Gua pikir 1 sampai 9 bulan ada solusi yang terbaik untuk kita tidak lockdown lagi seperti negara-negara lain. Ternyata enggak,” ungkap Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani pun membeberkan jika ia belum menerima balasan dari Anies Baswedan terkait kritikannya itu. Ia berdalih mungkin Gubernur DKI Jakarta itu sibuk dan banyak sekali masyarakat yang mengkritik dengan cara yang sama, yakni tag akun miliknya @aniesbaswedan.

Baca Juga: Nikita Mirzani Laporkan Sajad Ukra Atas Pemalsuan Agama

Topik Terkait