Foto : Istimewa

"Saya utarakan ke IS. Bang Oday berbisnis minyak zaitun Palestina jauh sebelum menikahi saya. Lagi pula, bisnis yang dijalani suami saya mulia untuk membantu keluarganya yang jadi korban perang di Gaza. Tega banget, bisnis yang dirintis dari nol, ditinggalkan," lirih Ayuk.

Pada 27 April 2022 terjadi momen menggemparkan. Ayuk resmi di "take out" sebagai mitra kerja IS.

"Saya dikeluarkan karena dianggap tidak fokus menjalankan bisnis dia. Seluruh jaringan saya dengan para mitra kaya diputus. Lebih dari 150 ribu botol stok milik saya tidak di buy back. Itu nilainya 7 miliar," sesalnya.

Merasa nasibnya terkatung-katung, Ayuk tanpa lelah terus menghubungi IS untuk menemukan titik cerah. Ia juga minta bertemu para ustaz yang tergabung dalam circle bisnis produk IS. Berharap bisa menengahi masalah dan beri solusi. Nihil, tidak ada respons. Akses kami pun diblokir.

"Tanggal 23 Mei 2022 saat bulan puasa saya berangkat dari Solo menuju rumah IS. Kami bertemu sebentar, tapi tidak dapat jawaban memuaskan. Itu stok barang yang menggunung di rumah, mau di ke mana kan? Sementara saya tidak boleh berjualan lagi," sahutnya.

Laporan Enik tidak berdiri sendiri. Ayuk dan Oday dilaporkan pria inisial B ke Polda Jambi dengan tuduhan melakukan pencemaran nama baik.

"Pada 7 November 2022 kami dapat panggilan polisi lagi. Gegara video saya di medsos sharing pengalaman menjalankan bisnis IS berdampak penurunan penjualan di Jambi," tukasnya.

Topik Terkait