Akhirnya Si buta berhasil mengalahkan Jaka Sembung dan memenggal kepalanya untuk diserahkan pada De Mandes.
Merasa yakin, De Mandes merasa tidak rela untuk menyerahkan 1000 ringgit uang emas pada Si Buta.
Setelah menyerahkan uang, De Mandes memerintahkan seorang jagoan untuk menyerang Si Buta hingga terluka parah.
Si Buta berhasil mengalahkan jagoan tersebut, tetapi terluka parah. Si Buta ditolong oleh Dewi Magi yang selama ini menyimpan hati padanya.
Ketika pingsan, Dewi Magi yang telah bernafsu akhirnya menciumi dan menggauli Si Buta dengan nafsu, tetapi ketika sadar Si Buta menolak dan marah karena cintanya telah ikut terkubur bersama mantan kekasihnya yang telah meninggal.
Dewi Magi marah dan sebagai gantinya meminta uang hadiah dari De Mandes untuk dirinya. Namun Si Buta menolak dan terjadilah saling baku hantam dengan kemarahan Dewi Magi yang membuat Si Buta yang terluka tidak bisa berbuat apa-apa.
Saat itulah muncul Jaka Sembung yang ternyata masih hidup bersama teman-temannya untuk menolong dan membawa Si Buta ke padepokan gurunya, Ki Sapu Angin (Syamsuddin Syafei).
Setelah sembuh, Si Buta menyerahkan uang 1000 ringgit tersebut untuk perjuangan rakyat melawan kompeni.
Si Buta menceritakan bahwa yang dikalahkan dan dipenggal kepalanya bukanlah Jaka sembung yang sebenarnya, akan tetapi kepala seekor kambing yang terlihat menyerupai muka Jaka Sembung karena bantuan sihir Dewi Magi.