Foto : Instagram @anggerdimas

Jakarta Angger Dimas dan Tamara Tyasmara masih berduka atas kepergian putra mereka, Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante. Pelaku hingga kronologi dari kematian sang anak pun telah terungkap dari hasil penyidikan maupun rekonstruksi.

Namun, ternyata Angger Dimas merasakan ada kejanggalan dalam proses reka adegan Dante. Seperti apa selengkapnya? Jangan lupa di-scroll ya.

Kejanggalan Menurut Angger Dimas

Foto : Instagram @anggerdimas

Pada hari Rabu, tanggal 28 Februari 2024 lalu, rekonstruksi atau reka adegan dari kasus kematian Dante dilakukan di Markas Polda Metro Jaya.

Meskipun rekonstruksi telah digelar, rupanya hal ini belum membuat Angger Dimas maupun sang ayah, Agus Riyanto, merasa lega. Kakek dari mendiang Dante ini merasa ada kejanggalan dalam reka adegan kematian cucunya. Terutama ketika putranya, Angger Dimas, pulang dan berbicara dengannya.

Menurut cerita Angger, ia tidak diperbolehlan bergabung atau melihat rekonstruksi dari jarak dekat. Ia justru dipisahkan dan hanya bisa menyaksikan reka adegan itu dari jauh.

Saya tidak melihat langsung tapi Anger sampe ngomongnya berat suaranya. Dia gak biasa seperti itu. Dia bilang 'Yah, banyak kejanggalan. Kok yang direkontruksi soft semua’,” ungkap Agus Riyanto, dikutip dari Cumicumi pada Kamis, 7 Maret 2024.

“(Saya tanya) 'maksud kamu gimana?', 'Gak sesuai dengan anu aku di atas gak boleh gabung katanya, dipisah' katanya Anger di atas," ia melanjutkan

Tidak hanya itu, Agus Riyanto juga mengungkapkan bahwa menurut cerita Angger, Dante mengalami kekerasan. Namun, hal ini tidak sesuai dengan apa yang terjadi dalam rekonstruksi.

"Kalo di BAP, Angger kan gak pernah cerita tentang kejadian. Memang gak di dia ya? Tapi kalo ngeliat versi dari cerita-cerita yang ada, setelah ketangkep kan beredar video yang mengarah kekerasan tapi pas rekontruksi kok beda," ucapya.

Sempat Marah

Foto : Viva.co.id

Lebih lanjut, kakek dari Dante ini juga menyebutkan bahwa Angger Dimas emosi setelah menghadiri rekonstruksi kematian putranya.

"Makanya marahnya Angger begitu ada ditendang, ada dibejek pake dengkul. Itu Angger sangat marah sampe pulang. Ya emosilah cucu saya yang saya sayang, yang saya banggain," kata Agus Riyanto.

Sebagai informasi, rekonstruksi ini sendiri dimulai dengan adegan Tamara Tyasmara dan pelaku, Yudha Arfandi (YA), berkomunikasi lewat WhatsApp pada pukul 09.00 WIB. Saat itu YA mengajak Dante bermain dan membawa baju renang.

"Tersangka mengajak Dante main bawa baju renang," ungkap polisi yang membacakan adegan rekonstruksi pada Rabu 28 Februari 2024 lalu. Setelahnya, Tamara pergi ke lokasi syuting dan menelepon YA untuk menanyakan kegiatan anak-anak.

Selain di Polda Metro Jaya, pihak polisi berencana untuk melakukan rekonstruksi adegan ketika Dante dibunuh dengan cara ditenggelamkan oleh YA di tempat kejadian. (bbi0

Topik Terkait