IntipSeleb – Kabar heboh menggemparkan jagat hiburan Tanah Air! Vicky Prasetyo, sosok yang tidak asing lagi di dunia selebritas, kini menjadi pusat perhatian karena dituduh terlibat dalam kasus penipuan yang mencapai nilai fantastis, mencapai Rp1,8 miliar. Dilaporkan bahwa peristiwa ini bermula dari proyek pembangunan fasilitas olahraga dan venue konser di wilayah Karawang, Jawa Barat.
Seperti apa tanggapan Vicky Prasetyo tentang kabar tersebut? Yuk kita intip selengkapnya di bawah ini.
Bantah Tuduhan
Merasa terkejut dan terpukul, Vicky Prasetyo dengan tegas membantah tuduhan yang menimpanya. Dia menegaskan bahwa dirinya bukanlah tipe orang yang menerima uang titipan.
"Kenapa tiba-tiba ada nilai itu? Saya bukan orang yang dititipkan uang. Angka Rp1,8 miliar itu dari mana? Hasilnya apa?" kata Vicky Prasetyo, dilansir dari VIVA.
Namun, Vicky Prasetyo juga mengakui bahwa dia memiliki hubungan kerja sama dengan pihak kontraktor yang pertama kali melaporkannya ke Polres Karawang terkait dugaan penipuan ini. Mereka berdua terlibat dalam sebuah kontrak untuk membangun sebuah lapangan mini soccer di kawasan Tanjung Pura, Karawang, pada bulan September 2023. Sesuai dengan perjanjian yang mereka buat, lapangan tersebut seharusnya sudah rampung dalam waktu 50 hari sejak kesepakatan dibuat.
"Saya sebagai PT yang memiliki lahan tersebut, dan mereka yang menawarkan diri untuk membangun beberapa proyek di sana, salah satunya lapangan mini soccer internasional itu," jelasnya.
Vicky Prasetyo menegaskan bahwa dia tidak menerima tuduhan penipuan tersebut karena telah ada kesepakatan bahwa pembayaran akan dilakukan setelah lapangan selesai dibangun. Namun, hingga saat ini, proses pembangunan baru mencapai sekitar 50 persen.
"Kami punya kesepakatan kalau sudah selesai, baru ada pembayaran. Tidak ada dalam klausul atau perjanjian apa pun yang saya harus membayar setiap progres perkembangan, misalnya termin atau apa, itu tidak ada," kata Vicky Prasetyo.
Merasa Kecewa
Melihat kondisi lapangan yang tidak memuaskan, Vicky Prasetyo mengaku merasa kecewa. Banyak kerusakan yang muncul bahkan sebelum fasilitas tersebut bisa dinikmati oleh masyarakat.
"Sekarang sudah tidak bisa digunakan dan harus dibongkar karena lapangannya rusak, tergenang di mana-mana," ucapnya.
"Ini nggak mungkin bisa dipakai main kalau lapangannya kondisinya kayak gini. Coba anak kalian main di sini, nggak akan bisa. Ini pembangunannya gagal," tutup Vicky Prasetyo.