Tak cuma jump scare, film Pemandi Jenazah mempersembahkan unsur santet, yang sangat akrab dengan kehidupan tradisional di desa. Santet-santet ini dibungkus dengan kematian-kematian yang mengundang tanda tanya, khususnya bagi Lela si Pemandi Jenazah.
Film Pemandi Jenazah bisa dibilang beda dari film horor kebanyakan di Indonesia. Bukan cuma satu kejadian yang men-trigger tragedi mengerikan lainnya, film Pemandi Jenazah mencekam dengan kematian demi kematian.
Senam jantung, mungkin itu yang menggambarkan bagaimana film Pemandi Jenazah bisa menyalurkan ketakutan tiap menit dalam alur cerita yang padat.
Visual Meyakinkan
Alur cerita dengan intensitas yang kian meningkat didukung dengan visual meyakinkan di film Pemandi Jenazah. Dieksekusi dengan baik, film ini memperlihatkan secara rinci bagaimana penampakan jenazah yang meninggal tidak wajar.
Efek visual yang realistis sangat diperjuangkan oleh Hadrah Daeng Ratu. Apalagi, film Pemandi Jenazah mempertimbangkan dengan matang untuk memakai kuburan asli. Adegan mengkafani juga dilakukan dengan serius, dengan mempertimbangkan jumlah lembar kain dan kapasnya. Tak ayal, visualnya sangat meyakinkan sehingga atmosfer horor yang didapatkan makin terasa kelam.