Jakarta – Tamara Tyasmara berduka atas meninggalnya putra semata wayang, Raden Andante Khalif Pramudityo alias Dante. Apalagi tersangka dari kematian anaknya adalah kekasihnya sendiri, Yudha Arfandi alias YA.
Teman-teman Tamara turut menyampaikan rasa belasungkawa, termasuk Soraya Rasyid yang mengungkap reaksi sang sahabat pada YA begitu tahu bahwa ialah dalang di balik kematian sang putra. Scroll untuk kisah selengkapnya.
Curiga pada YA Sebelum Lihat CCTV
Dante meninggal dunia pada 27 Januari 2024 lalu saat berenang didampingi oleh kekasih ibunya, YA. Dari hasil autopsi, terungkap bahwa ia kehilangan oksigen berat saat ditenggelamkan YA.
Sebelum hasil autopsi, rekaman CCTV, dan penyidikan terungkap, rupanya Tamara telah menaruh curiga pada YA. Hal ini disampaikan oleh sang sahabat Soraya Rasyid.
Menurutnya, setelah kejadian tersebut YA beberapa kali mengganti nama akun Instagram. Tamara curiga karena saat itu belum ada yang menuduhnya, tapi ia beberapa kali mengganti nama akun IG seakan untuk menutupi atau menghindari sesuatu.
"Sebelum lihat CCTV, yang nemenin berenang, YA, itu sempat ganti-ganti Instagram, kan. Nah, kita itu sempat agak curiga di situ," ungkap Soraya Rasyid, dikutip dari VIVA pada Rabu, 21 Februari 2024.
"Kenapa? Kok nggak ada yang nuduh dia, tapi dia ganti nama Instagram, profile picture-nya dihapus, sama delete postingan juga?" ia melanjutkan.
Hal ini membuat Tamara harus menghadapi hujatan netizen sendirian. Apalagi, ia sempat dituding melindungi sang kekasih dan menutupi kesalahannya saat tidak mau melihat rekaman CCTV. Padahal, saat itu ia masih sangat terpukul atas kepergian sang putra.
Reaksi Tamara Tyasmara Usai Rekaman CCTV Terungkap
Saat akhirnya Tamara dapat menyaksikan rekaman CCTV, aktris FTV tersebut marah sejadi-jadinya pada YA. Saat itu juga, Tamara langsung meminta putus dari kekasihnya.
"Dari awal dia (Tamara) lihat CCTV-nya, dia langsung benar-benar murka sama pacarnya, mantannya sekarang. Sudah langsung putus," tutur Soraya Rasyid.
Setelah berpisah dari YA, Tamara Tyasmara mengikuti semua proses pemeriksaan di kantor polisi agar pelaku segera ditangkap. Ia mengikuti semua prosedur yang ada hingga akhirnya YA ditangkap di kediamannya sendiri di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. (bbi)