Film ini kemudian diikuti oleh sekuel berikutnya, yaitu 'Bajing Ireng dan Jaka Sembung' yang dirilis pada tahun 1985.
Lantas seperti apa jalan ceritanya?
Berikut sinopsisnya:
Pasukan "Kompeni" (Sebutan populer rakyat nusantara untuk pasukan penjajah Hindia Belanda kala itu, tidak hanya untuk VOC) mengobrak abrik rumah warga untuk mencari Jaka Sembung (Barry Prima) yang kian meresahkan Kompeni karena sepak terjangnya.
Merasa kewalahan untuk mencari Jaka Sembung, akhirnya Komandan Kompeni Kapten De Mandes (Gino Makasutji) mengadakan sayembara bagi para jago-jago persilatan untuk mencari jagoan kuat, di mana pemenangnya akan mendapatkan hadiah 100 ringgit.
Sayembara tersebut akhirnya dimenangkan oleh Soca Indrakusuma alias "Si Buta dari Gunung Iblis" (Advent Bangun), seorang jagoan sakti penderita tunanetra yang misterius.
De Mandes kemudian menjanjikan lebih banyak uang untuk Si Buta supaya menangkap Jaka Sembung. Namun Si Buta menghendaki 1000 ringgit jika berhasil menangkap Jaka Sembung, yang disetujui oleh De Mandes.
Akhirnya dilakukanlah pencarian Jaka Sembung dengan dibantu oleh pasukan De Mandes. Di suatu persawahan Jaka Sembung yang ditantang oleh Si Buta akhirnya keluar dari persembunyian dan terjadilah perkelahian antara keduanya.