Jakarta – Memerankan karakter Edwin yang merupakan suami abusive dalam film Sehidup Semati, aktor Ario Bayu mengaku kerap mengasihani lawan mainnya, Laura Basuki, selama proses syuting.
Meski sebatas akting, Ario Bayu mengaku bersimpati dengan karakter Renata yang menjadi korban KDRT. Penasaran bagaimana selengkapnya? Yuk scroll lebih lanjut artikel berikut ini!
Kasihani Laura Basuki
Aktor Indonesia Ario Bayu yang memerankan karakter Edwin dalam film Sehidup Semati garapan sutradara Upi baru-baru ini mengungkapkan hal menarik dari peran yang ia bawakan.
Dalam koferensi pers di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan pada Senin, 8 Januari 2024 lalu, Ario Bayu menjelaskan bahwa karakter suami pelaku kekerasan yang ia mainkan merupakan manifestasi dari kultur yang salah di masyarakat dan terjadi secara turun-temurun.
“Edwin itu sebenernya juga simbol dari manifestasi dogma yang mungkin bisa dikatakan tidak benar. Mungkin Edwin juga punya latar belakang di mana ia dididik oleh orang tuanya bahwa sebagai laki-laki itu memang sebagai kepala rumah tangga nggak apa-apa melakukan KDRT misalnya,” ungkapnya.
Ario Bayu, yang sangat jauh dari peran Edwin, mengaku tak tega melihat Laura Basuki yang menjadi korban kekerasannya hingga babak belur dalam film Sehidup Semati.
“Jadi ini waktu itu juga sering ngobrol sama Laura juga ‘Gila ya Lau ini isunya pecah banget ya’ dan saya pun juga kadang-kadang pas setelah take aku kayak ‘Aduh ni kasian banget sih bini gue’ gitu,” sambungnya.
Ingin Menjadi Contoh
Meski berat lantaran harus menyaksikan lawan mainnya terlalu larut dalam peran sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga, Ario Bayu mengaku teguh dalam komitmennya di film ini untuk menyuguhkan kisah yang bisa dijadikan pelajaran.
Sebagai aktor, ia berharap filmnya kali ini dapat menyajikan realita dalam masyarakat sehingga masyarakat bisa berkaca dan mengkaji lebih lanjut soal dogma-dogma yang merugikan salah satu pihak, dalam hal ini korban kekerasan.
“Tapi kembali lagi ya seperti yang diutarakan Upi bahwa realitanya ada keluarga-keluarga yang mengalami hal serupa jadi pada intinya sih saya dengan seluruh kekuatan ingin memberi contoh bahwa inilah manifestasi yang salah saya lah simbol yang jangan diikuti,” jelasnya.
“Mungkin juga saya sebagai wakilnya laki-laki saya itu belajar banyak dari karakter Edwin ini bahwa ternyata mungkin ada tradisi-tradisi atau ada paham-paham atau kultur yang mungkin bisa kita revisi ulang. Jadi itulah yang menarik dari karakter Edwin,” pungkas Ario Bayu soal karakternya di film Sehidup Semati. (bbi)