Foto : Instagram/raditya_dika

IntipSelebRaditya Dika dikenal sebagai salah satu penulis skenario dan sutradara film. Melalui kanal youtubenya, Radit menceritakan bagaimana cara menulis skenario film. Meskipun dia mengakui jika menulis skenario tidak akan sesimple penjelasannya.

"Gue ceritain gimana proses gue menulis skenario film yang sesungguhnya," ucap Radit di videonya itu.

Yuk intip penjelasan dari Raditya Dika tentang cara menulis skenario film di bawah ini.

1. Cari Tema Film

Foto : Instagram/@raditya_dika

Satu hal yang utama dalam membuat skenario film adalah dengan mencari tahu tema besar dari filmnya. Radit biasanya melakukan itu dengan membaca kembali buku-bukunya yang akan dijadikan film.

"Pertama-tama sebelum gue menulis skenario film gua akan mencari tahu dulu tema filmnya tentang apa," ucap Raditya Dika.

2. Logline

Foto : YouTube/Raditya Dika

Kemudian, membuat logline dengan menuliskan inti dari cerita yang akan dibuat skenarionya.

"Setelah dapat temanya gua mulai membuat logline adalah intisari cerita film dalam satu atau dua kalimat. Rumusnya biasanya karakter punya tujuan dan halangan," ucapnya.

3. Alur Cerita

Foto : Instagram/ @raditya_dika

Lalu, porses yang paling rumit adalah membuat alur cerita. Ketika membuat alur cerita ini Radit biasanya membagi menjadi 3 babak dengan alurnya masing-masing.

"Gua membagi filmnya menjadi tiga bagian Biasanya kalau filmnya 90menit gua bagi menjadi babak 1 babak 2 babak 3," katanya.

"act 1 perkenalan tokoh terjadi act 2 adalah intisari ceritanya dan perjuangan atau petualangan act 3 adalah bisakah dia mendapatkan apa yang diinginkan dari awal film," sambungnya.

4. Final Draft

Foto : Instagram/@raditya_dika

Terakhir setelah alur cerita didapatkan kemudian membuat draft skenario. Radit biasanya membuat 1 halaman untuk menjadi 1 menit dalam film.

"1 halaman final draft biasanya jadi satu menit cerita kalau mau bikin film 90 menit gua akan bikin 90 halaman final draft," ucapnya.

Setelah draft itu jadi, barulah bisa diberikan kepada produser untuk mendapatkan revisi atau tambahan untuk diperbaiki. Hingga akhirnya final draft dan skenario itu bisa mulai dibuatkan filmnya.

Topik Terkait