Foto : Istimewa

Konstruksi cerita film ini perlu diapresiasi karena membangun pikiran yang positif bagi para penontonnya. Secara sederhana, banyaknya nada negatif di awal hingga pertengahan cerita, yang juga digambarkan secara realistis, bisa dipulihkan dengan ending cerita yang sangat positif dan optimistis.

Penggunaan Bahasa Sunda

Foto : Instagram/ @panduwinoto13

Hampir sebagian besar film ini menggunakan bahasa Sunda. Namun, para penonton yang tidak familiar dengan Bahasa Sunda pun kemungkinan besar akan mengerti dengan mudah dialog para karakter.

Sebab, penggunaan bahasa Sunda tidak terlalu mendominasi di setiap dialog. Selalu ada campuran bahasa antara Sunda dan Indonesia di setiap dialog para karakternya. Paling, hanya satu atau dua dialog yang benar-benar menggunakan bahasa Sunda secara utuh.

Bagi orang yang tidak familiar dengan Sunda, ini sangat membantu. Namun, bagi orang Sunda, ini akan membuat pengalaman menonton jadi berkurang.

Beberapa pemain pun tampaknya belum cukup fasih melafalkan bahasa Sunda. Alih-alih demikian, para pemain terdengar lebih fasih menggunakan bahasa Indonesia ketimbang bahasa ibu mereka.

Topik Terkait