Foto : Dok. Istimewa

IntipSelebJakarta World Cinema Week (JWCW), sebuah perhelatan film yang menghimpun karya-karya terbaik dari berbagai negara, mempersembahkan dua karya menarik yaitu Shayda dan Zero Fucks Given.

Kedua film ini memaparkan realitas yang menghentak dan menarik perhatian penonton dengan cara yang berbeda. Yuk intip seperti apa cerita dari para sutradara dan pemain.

Film Zero Fucks Given

Foto : Dok. Istimewa

Zero Fucks Given, karya dari sutradara Prancis Julie Lecoustre dan Emmanuel Marre, mengambil tema kegelisahan generasi muda di era globalisasi dan dominasi media sosial. Film ini menghadirkan pandangan dalam kehidupan seorang pramugari muda yang mempertanyakan makna di balik layar karirnya.

KlikFilm menghadirkan Julie Lecoustre dan Emmanuel Marre ke Jakarta. Keduanya mengungkapkan niat mereka menggunakan judul provokatif untuk menarik perhatian kaum muda.

"Judul Zero Fucks Given yang provokatif sengaja digunakan sesuai dengan penggambaran istilah anak muda sekarang yang seolah-olah tidak peduli, padahal sesungguhnya mereka peduli pada isu-isu sosial. Bisa dicek hashtag #zerofucksgiven yang ramai di medsos," ungkap Emmanuel Marre.

"Selain itu, judul yang provokatif ini makin menguatkan pesan dari filmnya yang menyasar penonton muda berusia antara 20 sampai 30an," tambah Julie Lecoustre.

Film Shayda

Foto : Dok. Istimewa

Di sisi lain, Shayda, film dari Australia ini mengangkat cerita nyata seorang ibu dan anak dari Iran dalam perjuangan mencari perlindungan di Australia, menampilkan sisi emosional yang menyentuh hati. Sutradara Noora Niasari yang juga hadir mengungkapkan bahwa film ini berakar dari pengalaman pribadinya.

"Cerita film ini diadaptasi dari kisah ibu saya dan pengalaman kecil saya. Saya menangis ketika melihat film ini," kata Noora Niasari.

Walau telah sukses di Australia, film "Shayda" belum diputar di negara asalnya, Iran, dan masih dalam tahap riset untuk penayangan di Indonesia, ungkap produser Vincent Sheehan.

"Kalau di Australia, film ini sudah tayang secara komersil. Namun, di Iran film ini tidak tayang. Sedangkan untuk tayang di Indonesia, kami perlu riset dahulu," jelasnya.

Film-film ini menjadi penutup yang luar biasa dalam perhelatan Jakarta World Cinema Week yang digelar mulai tanggal 11 hingga 18 November 2023.

Topik Terkait