Jakarta – Inara Rusli kerap buka suara soal penindasan yang terjadi di Palestina atas Israel. Perempuan yang masih berstatus sebagai istri dari Virgoun tersebut bahkan mengaku tak bisa diam melihat penindasan.
Menerangkan soal sejarah negara Palestina, Inara menyebut hal itu caranya bersikap. Yuk intip lebih lengkapnya.
Inara Rusli Jelaskan Soal Palestina
Dalam akun Instagram resminya, Inara Rusli buka suara soal Palestina. Menurutnya, tidak ada alasan untuk membela Palestina.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan sejarah negara tersebut sampai menjadi negara yang dapat pengakuan.
“Gak ada lagi alasan untuk gak membela Palestina. Negara ini sudah ada dari sejak 1517 sampai 1917 yg pada saat itu masih dikuasai Turki Ustmani," tulis Inara Rusli, seperti dilansir dari keterangan Instagramnya pada 7 November 2023.
“29 November 2012, Palestina resmi disahkan sebagai non-member observer state PBB (Indonesia sebagai co-sponsor resolusi). Artinya, secara simbolis bagi Palestina, menunjukkan pengakuan dunia internasional atas statehood Palestina, atas keberadaan negara Palestina," lanjutnya lagi.
Bela Karena Kemanusiaan
Inara Rusli kemudian menyoroti membela bukan hanya karena agama, namun karena negara yang mengalami penjajahan yang dilakukan oleh Israel. Juga karena sesuai dengan konstitusi negara Indonesia.
“Pertanyaannya, trus “yg lain2nya” pada ngapain bikin huru hara di negeri org Palestine gak udah2??," ungkap Inara
“Klo bukan karena agama, setidaknya bela lah mrk krn kemanusiaan. Bela lah mrk krn apa yg trjd sm mrk adalah PENJAJAHAN oleh 2ionis. Dan hal ini sudah sangat jelas bertentangan sm alinea pertama pembukaan UUD 1945, sebuah dasar konstitusi negara kita berdiri," jelasnya lagi.
Menurut Inara, cara dirinya bersikap membela Palestina agar kelak anak-anaknya tahu harus bersikap apa jika terjadi penindasan. Ia pun merasa diam bukan suatu sikap yang tepat untuk menyikapi penindasan Palestina.
“Dan inilah cara aku bersikap dalam membela mrk. Agar anak-anak keturunanku bisa melihat dan tau hrs bersikap seperti apa ketika terjadi penindasan. Krn ketika kita diam saat nilai-nilai kemanusiaan ditindas, bkn hal yg gak mgkn suatu hari kita jg bs mengalami kembali dijajah secara fisik," tegas Inara Rusli. (bbi)