Foto : Instagram/ @omara.esteghlal

IntipSeleb – Film Indonesia terbaru yang berjudul Budi Pekerti menghadirkan chemistry antara Sha Ine Febriyanti dan Omara Esteghlal. Dalam film ini, Omara Esteghlal memerankan karakter Gora, orang biasa yang memiliki keabu-abuan dan kompleksitas sebagai manusia.

Meski awalnya merasa tertekan, Omara berhasil membangun chemistry yang kuat dengan Sha Ine Febriyanti, salah satu aktris legendaris. Yuk intip bagaimana cara Omara mendalami perannya.

Bangun Chemistry

Foto : Instagram/ @omara.esteghlal

Omara Esteghlal mengakui bahwa awalnya ia merasa tertekan ketika tahu bahwa ia akan beradu peran dengan Sha Ine Febriyanti. Namun, ia mengatasi tekanan tersebut dengan mempersiapkan diri secara maksimal dan belajar bagaimana membangun chemistry yang organik dengan Sha Ine Febriyanti.

"Dari pertama kali aku dengar bahwa yang akan bermain adalah Mbak Sha Ine Febriyanti, kakiku lemas karena dia salah satu aktris legendaris. Ketika aku tahu bahwa scene-scene Gora ini akan aku perankan bersama Mbak Ine, tentu ada tekanan," ucap Omara kepada awak media.

"Namun, itu semua bisa diatasi karena kami melakukan reading secara personal dan mendalam. Chemistry kami terbangun dengan sangat alami. Aku sangat berterima kasih kepada Mbak Ine karena dia sangat mengayomi dan membimbing aku berakting dengan baik," sambungnya.

Proses Casting

Foto : Instagram/ @omara.esteghlal

Tidak hanya itu, Omara juga berbagi pengalaman tentang proses casting untuk peran Gora ini. Ia mengungkapkan bahwa meskipun tidak melalui proses casting konvensional, ia tetap melewati beberapa tahap seleksi sebelum akhirnya mendapatkan peran tersebut.

"Aku memang menjalani beberapa tahap seleksi, meskipun tidak dalam artian casting konvensional. Mereka menghubungi aku pada tahun 2020 dan dua tahun kemudian, aku menerima email," jelas Omara Esteghlal.

Ketika ditanya tentang bagaimana ia mengeksplorasi karakter Gora, Omara menjelaskan bahwa membangun karakter ini bukan hanya tentang menyentuh hati penonton, tetapi juga tentang menjadikan Gora sebagai manusia biasa dengan keabuan dan kompleksitasnya.

Gora bukanlah karakter yang sempurna, namun ia harus terlihat manusiawi dalam segala aspek. Omara melakukan penelitian mendalam dalam bidang psikologi untuk memahami karakter Gora dengan lebih baik.

"Membangun karakter Gora itu menarik karena ia harus menjadi manusia dalam arti sebenarnya, manusia yang tidak sempurna tapi manusia biasa. Gora harus memiliki keabu-abuan," tutup Omara Esteghlal.

Topik Terkait