Dwi Sasono pun sangat menjiwai karakter Pak Didit. Mimik hingga intonasi suara sedemikian rupa membuat penonton yakin bahwa Pak Didit adalah seolah bipolar yang mesti pergi ke psikiater.
Prilly pun sangat ciamik memerankan Tita. Meski tak seperti perannya di kebanyakan film yang cenderung ekspresif, ia tetap mampu membangun karakter Tita yang punya kepribadian tenang namun tidak lemah.
Akting Angga pun tidak bisa dibilang jelek. Ia tetap mampu membawakan karakter Muklas dengan cukup baik.
Akhir yang Sulit Dimengerti
Sebagaimana diakui Wregas Bhanuteja, sutradara, film Budi Pekerti menyajikan banyak simbolisasi. Mulai dari pemilihan warna, setting tempat, dan sebagainya.
Hal ini juga terjadi di bagian akhir cerita film ini. Ada simbolisasi yang tetap konsisten disajikan Wregas.