Jakarta – Kreator konten YouTube, Hari A Kurniawan, atau yang akrab disapa Om Hao, turut angkat suara soal kasus kopi sianida Jessica Wongso yang menewaskan Mirna Salihin.
Hal ini disampaikan oleh Om Hao ketika diundang di YouTube Dokter Stephanie. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Kejanggalan Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso Menurut Om Hao
Om Hao merasa, kasus kopi sianida Jessica Wongso ini memiliki beberapa kejanggalan. Dua di antaranya dijelaskan secara eksplisit oleh Om Hao.
"Kalau kita perhatian lebih halus lagi, banyak sekali kejanggalan. Kejanggalan pertama, rasa empati. Kedua, siapa yang akan ditumbalkan," ungkap Om Hao dilansir IntipSeleb dari YouTube Dokter Stephanie pada Senin, 23 Oktober 2023.
"Itu juga banyak kejanggalan yang bisa ditemukan dari kejadian-kejadian, karena ini menggunakan unsur kimia, ya," sambung Om Hao.
Kemudian, Om Hao pun menyinggung soal kandungan kimia. Menurutnya, memang ada beberapa unsur kimia yang dapat menyakiti bagian tubuh manusia.
"Kalau kita lihat ya, dan unsur kimia yang dimaksud itu sesuatu hal yang mudah bereaksi yang ketika dilakukan bukan oleh seorang ahli kimia itu bisa memengaruhi cedera secara fisik," terang Om Hao.
Motif Kasus Kopi Sianida Jessica Wongso Menurut Om Hao
Selain kejanggalan, Om Hao juga turut memberikan pandangan soal motif dari kasus ini. Menurut ikon dari YouTube Kisah Tanah Jawa itu, ada motif harta dan kekuasaan di dalamnya.
"Motifnya juga tentunya tentang harta dan kekuasaan," ucap Om Hao.
Selain itu, menurut Om Hao, ada juga oknum yang diduga menunggangi kasus ini. Meski begitu, ia tidak sampai menyebut siapa sosok tersebut.
"Buruknya, kekhilafannya, ada yang numpang di kasus ini. Jadi , udah deh, ini tetap ada, yang penting ini masih langgeng, gitu. Karena berantai, muter kayak rantai setan aja," ucap Om Hao.
Sebagaimana dikabarkan IntipSeleb sebelumnya, kasus kopi Sianida Jessica Wongso ini kembali diperbincangkan oleh publik setelah adanya sebuah film dokumenter berjudul Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso beberapa waktu lalu. Seolah terbuka kembali di publik, banyak pihak yang memperbincangkan hingga memperdebatkan kasus ini, mulai dari awam hingga praktisi hukum. (hij)