Jakarta – Joshua Sanjaya Liang atau yang dikenal dengan Ang Joshua ini merupakan sosok di balik bar kekinian yang lain dari umumnya, yakni Stark Taproom. Merupakan sebuah Craft Beer dengan nuansa sport bar yang kekinian.
Tak hanya itu, bar ini juga memiliki filosofi dan kegiatan yang cocok menghabiskan waktu bersantai dan berlibur. Seperti apa? Intip selengkapnya di bawah ini.
Si Pencetus Craft Beer Sport Bar Kekinian
Ang Joshua menjelaskan tentang bar Stark Taproom yang tengah viral dan populer di bagian SCBD. Tak seperti bar pada umumnya, Stark Taproom hanya menjual minuman lokal dan makanan yang dicintai penggemar kuliner.
“Stark Taproom itu adalah Craft Beer Sport Bar, tapi di sisi lain kita tidak seperti bar bar pada umumnya. Di sini kita hanya menjual Craft Beer saja brand lokal dan import, kita mempunyai 20 taps yang beernya berbeda-beda,” kata Ang Joshua, lewat pesan tertulis, Kamis, 18 Oktober 2023.
“Selain itu kami juga sangat focus dengan makanan yang kami jual dari makanan berat hingga makanan ringan semua, basically makanan di stark taproom itu Hong Kong Fusion Food. Kenapa saya bilang beda dari bar bar lainnya karena alesan kedua disini makanan kita juga banyak digemari para pecinta kuliner,” sambungnya.
Tak hanya itu, design interior Stark Taproom ini juga merupakan hasil karya Rama Budhisurya. Ang Joshua kemudian menjadikan barnya ini menjadi sport bar dengan mengubah seragam timnya memakai jersey dengan hasil desainnya sendiri.
“Di luar itu saya meminta izin juga kepada management untuk mengubah seragam team STARK TAPROOM menjadi jersey bola dengan nama punggung Craft Beer dan nomor yang berbeda beda setiap staff hal ini hal agar Stark Taproom terlihat semakin sport bar dari dekorasi venue dan seragam team, untuk design seragam team stark saya sendiri yang mendesign jersey tersebut,” ucapnya.
Jam Stark Taproom yang Ikonik
Lebih lanjut, Ang Joshua juga menjelaskan tentang jam Stark Taproom yang ikonik lantaran terbuat dari botol bir. Ternyata ini terinspirasi dari kata-kata Stephen King.
“Pada tahun 1947 BEER O'CLOCK, sejak itu kata kata ini selalu dipakai untuk para pencinta beer yang mengartikan waktunya minum beer. Dengan itu kami ingin menampilkan sebuah focal point yang merepresentasi process pembuatan craft beer itu tidak gampang dan sangat rumit,” kata Ang Joshua.
“Dengan bantuan seniman dari Bandung untuk membuat kinetic sculpture, dimana jam ini bergerak dan mengisi daya listriknya sendiri karena adanya perputaran. Untuk melengkapi inspirasi dari kata BEER O'CLOCK, kami meminta tolong seniman untuk memakai botol botol bekas dari STARK CRAFT BEER untuk menunjukan jam. Kami membuat jam ini kusus untuk STARK TAPROOM untuk memberikan pesan atau metafora kepada seluruh customer stark taproom bahwa every hour is BEER O'CLOCK,” tutupnya.