Jakarta – Komposer Tanah Air, Yovie Widianto menyuarakan pendapatnya perihal pendistribusian royalti untuk para pencipta lagu yang belakang kerap menjadi bahasan publik. Salah satu saran yang diajukan Yovie adalah transparansi royalti mulai dari awal pengumpulan hingga pendistribusian.
“Dari pengalaman yang saya alami, itu sebenernya carut-marut atau kekisruhan saat ini sebenarnya mungkin akan berkurang atau akan terminimalisasi kalau misalnya LMK dan LMKN-nya perform, dalam artian transparansinya lebih terbaca lagi,” ungkap Yovie Widianto di Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut Yovie, banyak pihak yang harus terlibat dan bekerja sama dengan baik dalam hal royalti ini. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Ingin Ada Perbaikan Mekanisme
Mulai dari pihak promotor atau penyelenggara acara, menurut Yovie, mereka harus dengan jujur memberikan daftar lagu yang akan diputarkan. Setelah itu, barulah Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) dan Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) menjalankan tugasnya sebagai pengumpul dan pendistribusi royalti itu.
“Artinya gini, akan lebih mudah nih kalau promotor memberikan semua daftar lagunya sehingga ketahuan tuh lagu yang dibawakan apa saja, LMK-nya pun tinggal share (bagi royalti) yang berdasarkan daftar lagu itu,” ucap Yovie.
Yovie ingin agar adanya perbaikan mekanisme pengumpulan dan pendistribusian royalti guna kesejahteraan para komposer.
“Kalau seperti itu , tentu saya sebagai komposer tentu ingin adanya perbaikan dari waktu ke waktu. Artinya mekanisme itu harus lebih baik. Lalu juga penegakan hukum adalah berikutnya,” ujar Yovie.
Menguntungkan Semua Pihak
Menurut Yovie, transparansi bakal lebih mudah dijalankan dengan adanya perkembangan teknologi. Ia pun yakin dengan adanya transparansi semua orang yang terlibat dalam lingkaran royalti ini bakal tetap mendapatkan cuan.
“Teman-teman di LMK LMKN, kita tidak bisa lagi menghindar dari yang nama transparansi. Karena dengan transparan bisa tetap cuan kok sebenarnya, nggak ada masalah kok dengan itu. Jadi mending semuanya terbaca,” tutur Yovie Widianto.
“Artinya kita harus rekonsiliasi nasional semua ini, kita perbaiki. Para senior-senior yang di atas, ayo sama-sama kita mulai sebuah era. Kita lupakan masa lalu, kita melangkah ke depan yang lebih baik, aturan dan regulasinya dilaksanakan tapi juga transparansi, sehingga komposer mendapatkan hak-hak semestinya,” pungkasnya.