Jakarta – Pelawak senior Tanah Air, Malih Tong Tong bercerita tentang masa-masa awal dirinya terjun ke dunia hiburan. Saat itu, ia diajak oleh pelawak seniornya, haji Bokir.
Pengalaman Malih Tong Tong ini diceritakan saat diundang di YouTube. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.
Malih Tong Tong Dibayar Rp5 Perak
Saat manggung dari kampung ke kampung, Malih Tong Tong pernah mendapatkan bayaran sekitar Rp5 perak dari haji Bokir. Meski begitu, karena dianggap berbakat, haji Bokir memberi Malih tambahan bayaran, berbeda dengan pemain lainnya.
“(Kata haji Bokir kepada Malih), ‘Ini bagian lo Rp5 perak ya kan, ini buat ongkos pulang, ini buat panjer beson balik lagi’. (Kata Malih) Banyak amat (uang yang diberikan ke Malih),” ungkap Malih Tong Tong dilansir IntipSeleb dari YouTube Tuah Kreasi pada Minggu, 15 Oktober 2023.
Uang dari haji Bokir pun diberikannya kepada keluarga. Namun, ayah Malih heran dengan uang lebihan yang diberikan kepada anaknya dari haji Bokir.
“Terus orang tua nyamperin. Kata bapak, ‘Ini duit apaan?’, ‘Tau Pak, Pak Bokir ngasih’, ‘Besok bawa anterin, pulangin. Pokoknya lo pulangin, kalau gak lo pulangin awas lo’. Lah, kita kan takut sama orang tua kan, (akhirnya) pulangin. Bangun tidur tuh sorenya pulangin,” ucal Malih.
Malih Tak Mau Anaknya Jadi Pelawak
Selain kisah masa lalunya, Malih juga sempat ditanya apakah anaknya ada yang menjadi pelawak sepertinya atau tidak. Kata Malih, keturunannya tidak ada yang terjun di dunia komedi.
“Gak ada (yang menjadi pelawak), gak ada. Saya mah gak ngelarang sih, jangan dah kalau bisa mah,” kata Malih.
Malih sendiri melihat beberapa keturunannya punya potensi jadi pelawak. Tapi, ia tidak menyarankan profesi itu.
“Ada nih anaknya nih (potensi menjadi pelawak), tapi roman-romannya kita belokin lagi, jangan dah,” tuturnya.
Meski begitu, Malih mengaku tidak pernah melarang keturunannya untuk jadi seorang pelawak. Meski begitu, ia tetap tidak ingin anak-anaknya mengikuti langkahnya di dunia komedi.
Bukan tanpa alasan hal ini dipilih Malih. Menurutnya, profesi sebagai pelawak sekarang terbilang lebih sulit.
Di zamannya, melawak tidak berpatokan pada naskah, berbeda dengan sekarang. Bagi Malih, melawak akan lebih sulit jika selalu mengacu pada naskah.
“Ya tergantung, kalau anaknya mau kayak gitu kita kan gak bisa larang kan. Tapi, kita orang tua berkewajiban melarang takutnya nanti tidak mampu. Komedi sekarang beda sama zaman dulu. Zaman dulu kan gak pake naskah,” pungkasnya. (hij)