Foto : Berbagai Sumber

Jakarta – Kasus kopi sianida yang menewaskan Wayan Mirna Salihin dan menjadikan Jessica Wongso pelaku utama kerap menjadi perhatian publik. Dokter Djaja yang merupakan dokter forensik yang menangani Mirna kerap menjelaskan jika orang yang meninggal karena sianida memiliki ciri wajah yang memerah.

Pernyataannya tersebut ternyata sejalan dengan pernyataan dari Sandy Salihin, kembaran Mirna Salihin. Yuk intip pernyaataan lengkap keduanya di bawah ini.

Keterangan Sandy Salihin sama Seperti Keterangan Dokter Djaja

Kasus kopi sianida kembali disorot berkat film dokumenter Netflix, yakni Ice Cold. Terutama keterangan dari para tokoh yang terlibat tentang keterangan perbedaan warna jasad Mirna.

Baru-baru ini, beredar kembali di media sosial pernyataan dari kembaran Mirna, Made Sandy Salihin yang mengatakan jika jasad Mirna Salihin berwarna biru dan bengkak.

“Dengar kabar Mirna meninggal, kan ke UGD, saya kan langsung maju terus kayak mundur lagi, gak percaya itu Mirna gitu loh, soalnya kan badannya udah biru bengkak gitu loh, biru bengkak ya kayak udah jadi mayat," kata Sandy Salihin, seperti dilansir dari salah satu stasiun TV swasta pada 15 Oktober 2023.

Pernyataan Sandy Salihin sejalan dengan keterangan Dokter Djaja yang mengatakan jika jasad Mirna berwarna biru. Menurutnya lagi, orang yang meninggal karena sianida akan berwarna lebam merah.

“Saya adalah dokter pertama yang ngelihat mayatnya, dua jam setelah dia meninggal, saya lihat, matanya itu mukanya biru," ungkap dr Djaja.

"Saya periksa, luka-luka tidak ada. Karena ada selentingan sianida saya liat mukanya. Orang keracunan sianida salah satu tanda utamanya adalah bikin merah mukanya lebam merah terang. Ini lebam mayatnya biru semua biru jadi enggak cocok," jelasnya lagi.

Shandy Handika Sebut Jasad Mirna Merah

Foto : CURHAT BANG Denny Sumargo/YouTube

Kendati demikian, keterangan keduanya berbeda dengan keterangan yang disebutkan oleh hakim Shandy Handika. Dalam podcast bersama Denny Sumargo, pihaknya menyebut jika jasad Mirna berwarna merah.

Saya lupa berapa jamnya, tapi itu di BAP ada dan itu dibacakan di persidangan bahwa saksi itu melihat mayat Mirna cherry red,” terang Shandy Handika.

Menurut Shandy, perbedaan antara keterangan dokter Djaja Surya Atmadja dan keterangan saksinyab bisa jadi karena masalah pencahayaan.

“Bisa jadi pencahayaannya beda,” terang Shandy Handika soal perbedaan warna jasad Mirna.(prl).

Topik Terkait