Foto : YouTube/Tirta PengPengPeng

Jakarta – Beberapa masyarakat Indonesia memilih untuk mengkonsumsi kol goreng sebagai pelengkap sajian makanan mereka. Namun, apakah mengkonsumsi kol goreng itu sehat?

Di salah satu video yang diunggah di YouTube pribadi miliknya, dokter Tirta Mandira Hudhi memberikan penjelasan mengenai kol goreng. Intip informasi selengkapnya di bawah ini.

Kata Dokter Tirta

Foto : Instagram/dr.tirta

Dokter Tirta sendiri menyarankan supaya masyarakat tidak mengkonsumsi kol goreng. Bukan tanpa alasan, katanya, jika digoreng, kol bakal tidak mengandung manfaat apa pun bagi tubuh manusia.

Nah kalau kol itu aman selama gak digoreng. Kalau kol digoreng, zat-zat seratnya hancur lebur terus jadinya malah menjadi kalori. Ya kamu kayak makan minyak aja, minyak jelantah jadinya. Makan kol goreng itu makanan yang gak bermanfaat sama sekali,” ungkap dokter Tirta dilansir IntipSeleb dari YouTube pribadi miliknya pada Selasa, 10 Oktober 2023.

Bukan hanya itu, alih-alih mendapatkan manfaat, orang yang mengkonsumsi kol goreng malah bakal menerima dampak kurang baik. Salah satunya, menurut dokter Tirta, orang yang mengkonsumsi kol goreng berpotensi terkena penyakit aterosklerosis.

Makanan kol goreng itu justru meningkatkan penyakit resiko dari aterosklerosis yaitu penyakit jantung koroner. Sumpah. Kenapa? Kan kol itu digoreng, ya kan, isinya kan minyak semua itu, minyak jelantah,” terangnya.

Anjuran dari Dokter Tirta

Foto : Instagram/dr.tirta

Di sisi lain, dokter Tirta memberikan saran untuk masyarakat yang ingin mengkonsumsi sayuran, salah satunya kol. Menurutnya, sayuran akan jauh lebih baik jika diolah dengan cara direbus atau ditumis.

Jika digoreng, sayuran seperti kol hanya akan terasa nikmat di lidah saja. Namun, saat dicerna oleh tubuh, kol goreng tidak memiliki kegunaan apa pun.

Sayur semua bermanfaat kalau direbus atau ditumis secara tidak berlebihan. Kalau digoreng, itu makanan yang enak itu cuma di mulut saja, tapi ketika ditelen gak ada manfaatnya sama sekali,” jelasnya lagi.

Meski begitu, ia sadar hanya bisa memberikan anjuran kepada masyarakat. Keputusan kembali diserahkan kepada masyarakat.

Jadi, kalau yang masih makan kol goreng gak apa-apa. Kan, saya males debat kan sama orang kan,” pungkasnya. (rgs)

Topik Terkait