Jakarta – Edi Darmawan Salihin ayah dari mendiang Wayan Mirna Salihin kini kembali mejeng diberbagai podcast dan acara talk show usai viralnya film Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso.
Sempat keceplosan ngaku memiliki botol racun sianida yang digunakan untuk membunuh Mirna. Begini kata Edi Darmawan yang sebenarnya.
Soal Botol Sianida
Beredar kembali penyataan lawas Edi Darmawan Salihin soal kepemiikan botol sianida yang ia punya saat melakukan wawancata eksklusif di salah satu stasiun televisi pada tahun 2017 lalu.
"Saya ada botolnya tuh yang dipakai untuk ngeracun, kelihatan mirip," ujar Edi Darmawan Salihin di salah satu stasiun televisi, 8 Oktober 2023.
Tak ingin semakin melebar luas soal pernyataannya tersebut, Edi ayah mendiang Mirna menepis soal kepemilikan botol saat hadir di podcast Karni Ilyas.
"Soal botol saya jelasin, itu terus terang itu waktu saya beli parfun Hermes di Australia, saya dapat botol itu. Waktu saya pakai saya ngeliat ini botol kok persis bener ya sama sedotan, karena kan Mirna matinya karena sedotan," tutur Edi Darmawan kepada Karni Ilyas, di TV One.
"Jadi kalau sianidanya dimasukin ke botol dicolok. Saya hanya kepikiran saja crazy thinking aja, bahwa itu botol kalau dicolok sama sedotan, langsung jadi tuh barang," imbuhnya.
"itulah saya minta maaf lupakan saja, itu hoax," tandas Edi Darmawan Salihin.
Keselarasan Hobi Mancing Ayah Mirna dengan Kepemilikan Sianida
Jagat maya kembali dibuat heboh dengan pernyataan dari dr. Djaja terkait siapa saja orang yang bisa membeli sianida bukan sembarang orang. Dalam podcast milik dr. Richard Lee dr. Djaja menyebutkan jika orang yang biasa menggunakan sianida yakni terkait dengan kepemilikan kapal dan nelayan.
"Jadi sianida itu banyak dipakai untuk fumigasi, fumigasi kapal itu pasti punya sianida. Kalau kamu nelayan, tukang nangkep ikan, mereka beli ke toko kimia, ‘Pak mau beli *sensor* pak. Dikasih," kata dr. Djaja.
Hal tak disengaja pun bak saling bersahutan dengan ayah Mirna yang mengaku sempat memiliki kapal dan dijual saat COVID-19 dan memiliki hobi mancing sejak dulu.
"Dia tanya hobi saya apa. Saya bilang, saya demen mancing. Kapal saya tapi sudah saya jual, kapal besar gitu. Biayain tu kapal, dipake kaga. Udah nembak aja dipilih, gitu. Waktu itu saya ajak ke Pantai Mutiara, mau sewa kapal, ditawarin yang paling murahnya 35 juta. Karena sekali berangkat, 5 ton itu solar. Saya punya titik spot-nya. Kalau dibilang tukang mancing aja. Tanya saya, se-Jakarta tau, Edi cacing paling jago mancing," tutup Edi Darmawan Salihin. (bbi)