Jakarta – Denny Caknan membagikan ceritanya saat terjerumus ke pusaran judi online. Suami Bella Bonita itu pernah kecanduan judi online sampai-sampai berutang dan mengambil uang ibunya sendiri.
Seperti apa kisahnya? Yuk intip artikel berikut!
Ngutang Demi Judi Online
Denny Caknan blak-blakan mengaku sempat kecanduan judi online. Hal itu terjadi sebelum ia sukses jadi penyanyi koplo sekarang ini.
“Judi. Aku tuh judi kenceng banget dulu," kata Denny Caknan, dikutip dari tayangan HAS Creative, Selasa 3 Oktober 2023.
Tidak punya modal untuk judi, Denny Caknan justru berutang untuk melancarkan aksinya. Bekerja di percetakan, Denny memanfaatkan pengalaman kerjanya yang baik untuk meyakinkan orang agar mau meminjamkan uang.
"Buat kalender berapa puluh ribu gitu kan, cuma bohongnya ke yang utangin, 'aku pinjem dong Rp40 juta buat modal kalender', padahal aku nggak ada job kalender waktu itu," jelas Denny Caknan.
Alih-alih untung main judi online, Denny Caknan malah terus merugi hingga terlilit utang mencapai Rp120 juta.
"(uang) buat judi ilang, pinjem ke bos yang satunya lagi. Gali lubang tutup lubang. Begitu terus sampai Rp120 juta," terangnya.
Tujuan Main Judi Online
Tak berhenti sampai di situ saja, untuk memuaskan hasrat main judi online, mantan pacar Happy Asmara itu pernah minta dibelikan komputer kepada Ibunya dengan alasan untuk bekerja. Padahal saat itu Denny mulai menggeluti judi online.
Parahnya lagi, Denny Caknan juga mengambil uang sang ibu diam-diam.
"Uang yang sering hilang memang uang Ibu. Itu kesalahanku yang paling besar dipermainan judi itu selalu nyolong punya Ibu," beber Denny Caknan.
Diakui Denny, ia kecanduan judi online karena tergiur untuk menjadi kaya secara instan. Ia jenuh lantaran hidupnya tak kunjung berubah. Di mana kala itu, Denny Caknan bekerja sebagai karyawan di sebuah percetakan selama 6 tahun namun gajinya d ibawah UMR di Ngawi, Jawa Timur.
"Pengen kaya aja dulu bang, secara instan. Karna hidup gitu-gitu aja, karna dulu kan aku di kantor itu udah 6 tahun bang," kata Denny ke Praz Teguh.
"1,7 (Rp1,7 juta) tu udah gede, tapi aku dulu di kantor tu di bawahnya lagi bukan ke UMR-nya, karena swasta," pungkas Denny Caknan. (bbi)