IntipSeleb – Pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi dari para pemeran film dewasa. Namun, masih ada dua orang wanita yang ternyata masih belum diketahui alamatnya.
Dua orang itu merupakan pemeran film dewasa. Seperti apa keterangan polisi? Yuk intip di bawah ini.
Dua Pemeran Film Dewasa
Polisi telah mengungkap adanya dua pemeran wanita dalam kasus film dewasa lokal yang diproduksi di Jakarta Selatan, namun mereka belum diperiksa.
Penyelidikan ini sedang berlangsung karena polisi masih mencari alamat kedua wanita tersebut. Polisi telah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk mencari alamat mereka, seperti yang diungkapkan oleh Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak.
"Semua sudah kita lakukan dengan Disdukcapil juga kita lakukan penggunaan scientific investigation juga kita lakukan untuk menemukan alamat maupun tempat tinggal yang bersangkutan," ucapnya kepada wartawan.
Ade Safri Simanjuntak menjelaskan bahwa sembilan dari 11 pemeran wanita dalam film tersebut telah diperiksa sebagai saksi, termasuk Selebgram Siskaeee, Virly Virginia, dan model Meli 3GP.
Sedangkan lima pemeran laki-laki sudah diperiksa secara lengkap. Namun, dua saksi pemeran wanita belum hadir, dan polisi masih mengidentifikasi alamat dan domisili mereka.
"Sehingga untuk talent pria semua sudah lengkap. Sedangkan dua saksi talent wanita yang sampai saat ini belum hadir kita masih identifikasi terkait tempat tinggal maupun domisili yang bersangkutan," katanya.
Belasan Pemeran Film Dewasa
Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menyampaikan pemeran dalam film dewasa rata-rata berprofesi sebagai artis dan selebgram.
"Jadi perlu saya sampaikan di sini latar belakang dari pemeran wanita di sini mulai dari artis, foto model, maupun selebgram," ujarnya beberapa waktu lalu.
Ade menjelaskan bahwa para pemeran tersebut tidak memiliki kontrak dalam produksi film tersebut. Mereka dibayar sekitar Rp10 juta hingga Rp15 juta untuk setiap film yang mereka bintangi.
"Tidak ada kontrak yang mengikat pemeran dalam pembuatan film dewasa ini. Mereka hanya menerima pembayaran sekali per film, dengan besaran bayaran berkisar antara Rp10 juta hingga Rp15 juta, tergantung pada sejauh mana pengaruh pemeran atau talenta tersebut dalam masyarakat," tambahnya.
Hingga kini baru 5 orang yang diamankan dalam kasus tersebut. Kelima tersangka tersebut memiliki peran yang berbeda dalam produksi film tersebut. Salah satunya, berinisial I, bertindak sebagai sutradara, admin situs web, pemilik, dan produser. Sementara laki-laki berinisial JAAS adalah kameramen, AIS adalah editor, dan AT adalah sound engineer. Wanita berinisial SE, selain menjadi sekretaris, juga turut berperan dalam film dewasa.